Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teddy Gusnaidi Balik Bertanya: 'Narasi Plate Terdzolimi Penguasa, Biar Duit Rp8 T Tidak Ditelusuri?'

Teddy Gusnaidi Balik Bertanya: 'Narasi Plate Terdzolimi Penguasa, Biar Duit Rp8 T Tidak Ditelusuri?' Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai kasus yang menjerat Sekjen Nasdem Johnny G Plate jika dikaitkan dengan konspirasi politik untuk menjegal Anies Baswedan sebagai capres.

Maka pernyataan itu sumir belaka alias tidak bisa dipertanggunjawabkan logikanya. 

"Ketika Johnny G Plate ditahan karena dugaan korupsi proyek BTS yang merugikan negara 8 trilliun, tidak lama kemudian muncul pernyataan tentang penjegalan dan intervensi," kata Teddy di akun Twitter-nya.

Justru, kata Teddy, pihak yang menilai tuduhan bahwa ada intervensi politik di balik status tersangka Johnny, adalah pihak yang ingin menarasikan seolah-olah Menkominfo itu tidak bersalah.

"Apakah kalian ingin mengatakan bahwa Johnny Plate tidak bersalah? Johnny hanya jadi korban atas permainan politik? Apakah ingin membuat narasi bahwa Johnny terdzolimi penguasa? Atau ini bagian dari pembelaan kalian agar tidak ditelusuri lebih lanjut kemana dana 8 triliun itu mengalir?," tanya Teddy.

Teddy yang juga juru bicara Partai Garuda ini menilai bahwa apa yang menimpa Johnny adalah murni kasus hukum. Jika sudah demikian, maka penegak hukumlah yang akan bertindak sesuai UU, bukannya malah dibumbui dengan narasi di luar aspek yuridis.

"Johnny dijadikan tersangka karena ada bukti kuat keterlibatannya. Kalian terima saja fakta itu, minta maaf jika perlu, bukan malah melemparkan narasi penjegalan dan intervensi apalagi sampai dihubungkan dengan Pemilu. Jelas ini hal konyol dan kotor," jelasnya.

"Kalau mau membersihkan diri dari lumpur yang kotor, tentu harus menggunakan air bersih, bukan malah dengan air comberan. Kalau kalian mau tetap dicintai, akui kesalahan dan berbenah, bukan malah menyalahkan orang lain atas kesalahan yang diperbuat. Itu pengecut namanya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: