Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selaras Upaya Jokowi, PTPN Group Coba Akselerasi Dekarbonisasi di Industri Sawit

Selaras Upaya Jokowi, PTPN Group Coba Akselerasi Dekarbonisasi di Industri Sawit Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyusul suksesnya pembentukan SugarCo, PTPN III selaku Holding Perkebunan Nusantara segera membentuk Subholding PalmCo dan SupportingCo. Lantas, kedua subholding ini akan mengakselerasi dekarbonisasi di industri perkebunan sawit Indonesia dan dunia.

Diungkapkan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, pembentukan dua Subholding PalmCo dan SupportingCo dalam waktu dekat akan mempercepat dekarbonisasi melalui sejumlah strategi. Pertama, dari sisi pengelolaan aset. Keberadaan Subholding PalmCo dan Subholding SupportingCo menjadikan perusahaan dengan luas areal tertanam mencapai 813.000 hektar. 

Baca Juga: Dibantu Ritual, PTPN XII Yakin Akan Panen Tebu Besar-besaran

Sebagai gambaran, Subholding PalmCo mencakup PTPN IV Sumatera Utara, PTPN V Provinsi Riau, PTPN VI Provinsi Jambi, dan PTPN XIII Kalimantan. Adapun SupportingCo merupakan penggabungan PTPN I Aceh, PTPN II Sumatera Utara, PTPN VII Sumatera Selatan dan Lampung, PTPN VIII Jawa Barat, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, XI, dan XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi.

“Dengan luasan perkebunan tersebut, upaya dekarbonisasi berbasis alam melalui areal tanam perkebunan yang besar, ditambah areal konservasi tinggi, mampu menekan angka emisi melalui pemanfaatan pupuk tepat guna serta dukungan kawasan konservasi mencapai 2 juta CO2Eq ton per tahun,” kata Abdul Ghani dalam keterangan resminya. 

Tercatat, PTPN Group telah menjalankan upaya-upaya pelestarian alam melalui penjagaan kawasan bernilai konservasi tinggi, pengurangan emisi di lahan gambut, pemanfaatan pupuk tepat guna, hingga reboisasi di areal gambut.

Saat ini, terdapat total 54 pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN dan rantai pasoknya telah memiliki sertifikasi-sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di Indonesia, termasuk Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC). 

Baca Juga: Gerindra Sebut Efek Ganjar Tak Sedahsyat Jokowi, PDIP Akui Ini di Luar Prediksi: Elektabilitasnya Sempat Terganggu

“Akhir tahun nanti, Insya Allah jumlahnya menyentuh 65 PKS,” kata Abdul Ghani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: