Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Diumumkan Megawati, Ganjar Belum Bisa Raih Semua Suara PDIP

Sudah Diumumkan Megawati, Ganjar Belum Bisa Raih Semua Suara PDIP Bakal calon presiden Ganjar Pranowo memberi sambutan saat konsolidasi dan sosialisasi calon presiden di GOR PKPSO Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Minggu (7/5/2023). Gubernur Jawa Tengah yang diusung PDI Perjuangan sebagai bakal calon presiden tersebut melakukan konsolidasi dan sosialisasi bersama ribuan kader PDI Perjuangan dari Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang untuk pemenangan pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden 2024. | Kredit Foto: Antara/Seno
Warta Ekonomi, Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) sudah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Namun, survei terbaru Political Statistics (Polstat) Indonesia menunjukkan bahwa suara pemilih PDIP tak sepenuhnya akan diberikan kepada Ganjar.

Dalam survei yang dilakukan pada 1—10 Mei 2023 itu, Gubernur Jawa Tengah tersebut hanya mendapatkan dukungan 40,2 persen. Angka itu tidak terlalu berbeda mencolok dibandingkan Prabowo Subianto yang mendapatkan dukungan 34,6 persen dari responden pemilih PDIP.

Baca Juga: 'Digembok' PDIP, Gibran Disebut Ambil Alih Peran Jokowi

Peneliti senior Polstat Indonesia, Apna Pernama, menilai hal itu sebagai fakta menarik, mengingat nama Ganjar sudah diumumkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai bakal capres 2024.

"Logikanya setelah Megawati mendeklarasikan capres yang akan diusung partainya, mayoritas konstituen PDI Perjuangan akan tegak lurus mendukung Ganjar. Realistasnya, persentase simpatisan PDI Perjuangan yang memilih Prabowo cukup signifikan," ujar Apna dalam salinan paparan hasil survei yang dirilis pada Sabtu (20/5).

Dia mengatakan, tidak bulatnya suara konstituen PDIP mendukung Ganjar Pranowo juga makin kentara dengan keberadaan 10,3 persen responden yang menyatakan akan memilih PDI Perjuangan, tetapi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan. Kendati demikian, masih terdapat 14,9 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan atau tidak menjawab pertanyaan tentang dukungan capres.

Survei nasional Polstat menempatkan elektabilitas PDIP di posisi teratas, yakni 18,8 persen. Partai Gerindra menyusul dengan 16,2 persen, Partai Golkar (10,4 persen), Partai Demokrat (10,2 persen), Partai NasDem (8,9 persen), PKB (7,9 persen), Partai Perindo (4,9 persen), PAN (2,9 persen), PPP (2,1 persen, partai-partai nonparlemen dan/atau partai baru lain (3,6 persen), serta 7,3 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan.

Survei Polstat dilakukan pada 1-10 Mei 2023 terhadap 1.200 responden berusia sekurang-kurangnya 17 tahun dan memiliki KTP elektronik di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat atau multistage random sampling. Pengumpulan data dengan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih berpedoman kuesioner terhadap responden yang berkomposisi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan, serta 60 persen menetap di perdesaan dan 40 persen lainnya bermukim di perkotaan.

Hasil survei memiliki margin error sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen serta dilengkapi teknik analisis pemantauan media untuk mengukur sentimen publik terhadap para bakal capres dan partai politik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: