Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Klaim Kemenangan Oleh Wagner Cuma Akal-akalan Simbolis, Fakta-faktanya Menyakitkan

Klaim Kemenangan Oleh Wagner Cuma Akal-akalan Simbolis, Fakta-faktanya Menyakitkan Kredit Foto: Reuters/Igor Russak
Warta Ekonomi, Washington -

Klaim kemenangan oleh kelompok tentara bayaran Wagner yang diperebutkan di kota Bakhmut, Ukraina, yang sedang diperangi Rusia adalah "murni simbolis" bahkan jika itu adalah laporan yang benar tentang wilayah yang direbut.

Pada Sabtu (20/5/2023), kepala pasukan paramiliter, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa kota Donetsk yang hancur telah sepenuhnya dikuasai oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Ternyata Ini yang Diinginkan Negara-negara G7 Soal Perang Rusia-Ukraina

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tindakan ofensif pesawat tempur Wagner dan pasukan Moskow telah menyelesaikan perebutan kota tersebut. Kementerian tersebut mengulangi pernyataan ini pada Minggu (21/5/2023).

"Kami telah sepenuhnya merebut seluruh kota, dari rumah ke rumah," kata Prigozhin, sambil memberikan jadwal bagi pasukan Wagner untuk mundur dari pemukiman tersebut.

Ukraina pada Minggu mengatakan bahwa Rusia tidak menguasai seluruh kota dan bahwa operasi pertahanannya masih berlanjut.

Lembaga pemikir (think tank) Institute for the Study of War (ISW) pada Sabtu mengungkapkan bahwa blok-blok yang tersisa di bagian timur kota yang menurut Prigozhin kini dikuasai Wagner tidak signifikan secara taktis maupun operasional.

Merebut daerah-daerah ini tidak membantu pasukan Rusia dalam operasi ofensif, tambah lembaga pemikir itu, atau menawarkan "posisi yang sangat kuat untuk mempertahankan diri dari kemungkinan serangan balik Ukraina."

Lembaga think tank tersebut belum melihat rekaman geolokasi yang mendukung pernyataan Wagner, pada tengah hari waktu timur pada Sabtu, ISW menambahkan.

Kota ini tidak dianggap penting secara taktis oleh para analis, tetapi pertempuran sengit selama berbulan-bulan telah membuatnya menjadi sorotan. Baik Kyiv maupun Moskow diyakini telah mengalami banyak korban jiwa dalam pertempuran memperebutkan kota tersebut.

Beberapa kebingungan muncul mengenai nasib Bakhmut pada hari Minggu setelah laporan mengenai komentar yang dibuat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tampaknya menunjukkan bahwa Bakhmut telah jatuh.

Menanggapi pertanyaan media mengenai pernyataan Rusia mengenai Bakhmut, Zelensky mengatakan bahwa Moskow telah "menghancurkan segalanya," dan menambahkan bahwa "tidak ada bangunan yang tersisa."

"Untuk hari ini, Bakhmut hanya ada di hati kami," kata pemimpin Ukraina tersebut dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS Joe Biden, menurut pembacaan Gedung Putih.

"Zelensky kemudian mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa Bakhmut tidak diduduki oleh Rusia," demikian menurut BBC.

Sekretaris pers kepresidenan untuk Zelensky, Sergii Nykyforov, telah memposting di media sosial pada hari Minggu bahwa komentar yang dibuat oleh pemimpin Ukraina selama pengarahan dengan Biden adalah bantahan terhadap klaim Rusia.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina juga mengatakan pada hari Minggu bahwa "pertempuran untuk kota Bakhmut terus berlanjut."

"Kami melanjutkan pertahanan. Situasinya sulit, tetapi terkendali," kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan angkatan darat Ukraina, dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Telegram.

"Musuh gagal mengepung Bakhmut," Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menambahkan pada hari Minggu.

"Kemajuan pasukan kami di pinggiran kota di sepanjang sisi-sisi, yang masih berlangsung, membuat musuh sangat sulit untuk bertahan di Bakhmut," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: