Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Serangan di Lintas Batas, Amerika Terpaksa Beri Klarifikasi ke Rusia: Kami Melarang, tapi Terserah Ukraina

Gegara Serangan di Lintas Batas, Amerika Terpaksa Beri Klarifikasi ke Rusia: Kami Melarang, tapi Terserah Ukraina Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (22/5/2023) mengatakan bahwa Washington tidak mendukung serangan-serangan di luar perbatasan Ukraina, setelah ditanya mengenai serangan oleh sekelompok penyabot ke wilayah Belgorod, Rusia.

Juru bicara baru Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, tidak menanggapi laporan-laporan mengenai para militan yang menggunakan peralatan militer AS selama serangan tersebut.

Baca Juga: Warning Janet Yellen Soal Gagal Bayar Utang Amerika Diprediksi Menjadi...

Namun ia menegaskan bahwa menyediakan lebih banyak senjata bagi Ukraina, yang mungkin termasuk jet-jet tempur F-16, merupakan prioritas bagi pemerintah AS dan sekutu-sekutunya. 

"Kami telah menjelaskan kepada Ukraina bahwa kami tidak mengizinkan atau mendorong serangan di luar perbatasan Ukraina, tetapi saya pikir penting untuk mengambil langkah mundur dan mengingatkan semua orang, dan mengingatkan dunia, bahwa tentu saja Rusia-lah yang melancarkan perang ini," kata Miller kepada para wartawan dalam pengarahan harian.

"Jadi, terserah kepada Ukraina untuk memutuskan bagaimana mereka ingin melakukan operasi militer mereka, tetapi Rusia-lah yang telah menjadi agresor dalam perang ini," tambahnya.

Sedikitnya delapan warga sipil terluka dalam serangan oleh sekelompok militan, yang menyeberangi perbatasan dari Ukraina ke Wilayah Belgorod pada Senin. Pasukan keamanan Rusia telah dikerahkan untuk menghabisi mereka, menurut gubernur wilayah tersebut, Vyacheslav Gladkov.

Kremlin menggambarkan serangan tersebut sebagai aksi publisitas untuk mengalihkan perhatian dari kekalahan Ukraina di Artyomovsk, kota Donbass yang sebelumnya dikenal sebagai Bakhmut, pada akhir pekan lalu.

AS dan sekutunya menyediakan setidaknya 100 miliar dolar AS dalam bentuk senjata, peralatan, dan amunisi untuk pemerintah di Kiev hingga akhir 2022, menurut perkiraan Kementerian Pertahanan Rusia.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa terus "memompa" Ukraina dengan senjata dapat mengakibatkan konfrontasi langsung, tetapi para pejabat Barat bersikeras bahwa memberikan bantuan militer, keuangan, dan politik kepada Ukraina tidak membuat mereka menjadi pihak yang terlibat dalam konflik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: