Indonesia dan Negara-negara Lain Mulai Tinggalkan Dolar, Amerika Serikat Cemas?
Ia mengatakan bahwa dolar AS tetap akan dibutuhkan dalam transaksi dan investasi, terutama dalam kegiatan ekspor dan impor.
“Kalau kesepakatan ini masih di lingkup yang terbatas, maka kesepakatan itu belum bisa sepenuhnya dimanfaatkan oleh eksportir-importir kita. Karena pada ujungnya, mereka pasti akan berhitung pada pemanfaatan dolarnya. Jadi misalnya saya ekspor saya dapatnya baht, it’s okay kalau saya memang tidak ada kebutuhan dolarnya. Tapi kalau misalnya impor saya membutuhkan dolar, maka saya akan meminta dolar,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa apabila seluruh negara secara bersamaan meninggalkan penggunaan dolar, maka hal tersebut justru akan membuat perekonomian global lumpuh.
“Amerika itu dalam tanda kutip adalah tiang dalam perekonomian global. Kalau tiang utamanya ini tanpa persiapan kemudian kita robohkan, maka atapnya akan menimpa kita semua. Jadi bangkrutnya Amerika akan menyebabkan bangkrutnya perekonomian global dan akan berdampak negatif pada semua negara,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement