Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indika Energy Beberkan Penyebab Pendapatan Naik Tapi Laba Bersih Turun pada Kuartal I-2023

Indika Energy Beberkan Penyebab Pendapatan Naik Tapi Laba Bersih Turun pada Kuartal I-2023 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur dan Group Chief Financial Officer PT Indika Energy Tbk Retina Rosabai mengatakan, sepanjang 2023 perseroan membukukan pendapatan sebesar US$906,8 juta atau meningkat 9,2% dari US$830,8 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara laba bersihnya menurun sebesar 21,5% dari US$75,0 juta pada periode yang sama tahun 2022, dan laba inti di kuartal I tahun 2023 tercatat sebesar US$82,7 juta atau turun sebesar 12,9% dari US$95,1 juta secara tahunan.

"Laba bersih adalah US$58,9 juta, turun dibandingkan tahun lalu karena ada beberapa faktor terutama adalah pembayaran royalti yang cukup tinggi dari 13,5 persen menjadi 34 persen realized untuk kuartal pertama," ujar Retina dalam paparan publik, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga: Ambisi Capai Net Zero Emission 2050, Begini Strategi Indika Energy

Retina mengatakan, selain adanya kenaikan royalti yang signifikan, perseroan juga membayarkan additional after tax income sebesar 10 persen untuk pembayaran kepada pemerintah.

"Jadi, total perubahan dari PKP2B menjadi IUPK bukan hanya di royalti, tetapi juga di income tax dan juga additional ten percent yang kami share ke government," ujarnya.

Adapun peningkatan pendapatan terutama didorong oleh kenaikan harga jual batu bara PT Kideco Jaya Agung (Kideco) sebesar 23,4% menjadi US$87,3 per ton.

Pada kuartal I tahun 2023, pendapatan Kideco meningkat sebesar 16,8% menjadi US$659,3 juta, dengan catatan volume penjualan batu bara sebesar 7,5 juta ton.

Dari volume tersebut, Kideco memasarkan 27% di antaranya untuk pasar domestik atau melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara, yaitu sebesar 25%.

Sementara volume penjualan batu bara untuk pasar ekspor mencapai 73% dengan negara tujuan China, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Produksi batu bara Kideco ditargetkan akan mencapai 31 juta ton hingga akhir 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: