Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diisukan Pecah Kongsi, PPP Soal Nasib KIB: Tak Bisa Dikatakan Bubar...

Diisukan Pecah Kongsi, PPP Soal Nasib KIB: Tak Bisa Dikatakan Bubar... Kredit Foto: Instagram/airlanggahartarto_official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, membantah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) diisukan bubar.

Hal ini merespons klaim Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyebut PPP telah keluar dari KIB. Adapun, pernyataan tersebut mengacu pada kerja sama politik PPP bersama PDIP paska mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Baca Juga: 2 Minggu Lagi Titik Terang Nasib KIB Bakal Diputuskan, Zulhas Buka-bukaan: Sedang Proses...

Arsul menuturkan KIB dibentuk atas kesadaran dan kemungkinan arah politik dari masing-masing mitra partainya. Dalam hal ini, dia mengacu pada dukungan atas pasangan calon capres-cawapres Pilpres 2024. 

"Karena kan dari awal misalnya Golkar kan sudah menyampaikan bahwa amanah Munas Golkar itu capresnya Golkar adalah Pak Airlangga (Ketua Umum Golkar). Ya kemudian kita juga lihat misalnya dalam perkembangan PAN lebih menekankan untuk cawapres itu Pak Erick (Menteri BUMN) belakangan juga PPP Pak Sandi (Menparekraf) kayak begitu," kata Arsul saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/23).

Kendati demikian, Arsul menegaskan KIB hingga saat ini belum mengerucut pada satu nama capres yang diusung. Meski begitu, dia menyebut dinamika politik hingga saat ini masih sangat cair.

"Koalisi itu boleh dibilang belum mengerucut, belum mengeras, ya masih cair masih kemungkinan ada pergeseran-pergeseran, dinamika sebut saja begitu, maka tentu hemat kami ya tidak bisa juga dikatakan bahwa dengan demikian KIB itu bubar," katanya.

Dia pun mengaku hingga saat ini masih terbuka kemungkinan adanya kesamaan dalam pengusungan capres. Kendati pun berbeda, Arsul mewajarkan perbedaan arah politik tersebut.

Menurutnya, seandainya KIB resmi dibubarkan pun tidak perlu melakukan pengumuman. Pasalnya, berdasarkan fakta yang ada, koalisi tersebut tidak lagi berlanjut.

Kendati begitu, Arsul menegaskan komunikasi dan hubungan politik tetap akan berlangsung. Ia menyebut, tetap ada kemungkinan berkoalisi di masa pemerintahan selanjutnya.

"Tetapi yang paling penting saya kira komunikasi dan hubungan politik itu kemudian tidak terputus ya, kan ada tekad yang kuat paling tidak pada yang ada di koalisi pemerintahan bahwa meskipun nanti berbeda paslon, tetapi saya bilang kita tidak ingin pemilu yang membelah seperti 2014 dan 2019," tandasnya.

Baca Juga: Seandainya Golkar dan PAN Beda Jagoan Capres, PPP Soal Nasib KIB: Bubar dengan Sendirinya

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto, mengatakan partainya menjalin kerja sama politik dengan PPP. Artinya, PPP tidak lagi menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).   

"Ya, sudah pasti (meninggalkan Partai Golkar dan PAN) karena kan PPP udah ke PDI. Sudah pasti meninggalkan KIB," ujar Bambang di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: