Loyalis Ganjar Pranowo Terang-terangan Ungkap Anies Baswedan Sosok Dungu dan Bodoh, Ternyata Karena Ini…

Pegiat media sosial sekaligus loyalis Ganjar Pranowo, Guntur Romli menyebut Anies Baswedan dengan istilah dungu dan bodoh. 

Bukan tanpa alasan, Guntur mengatakan ini usai Anies dianggap salah membaca data ketika hendak membandingkan pembangunan jalan era Jokowi dan SBY. 

“Anies terlihat bodoh dan dungu karena dua alasan,” kata Guntur melansir dari Cokro TV, Jumat (26/05/23). 

Pertama kata Guntur, data yang dikutip ternyata hanya salah paham, salah penafsiran. Menurut Kementerian PUPR, data BPS yang dikutip oleh Anies menjelaskan data status jalan bukan pembangunan jalan.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Sebagai Pria Manja yang Hobi Naik Pesawat Pribadi, Guntur Romli: Mana Bisa Dia Blusukan ke Masyarakat?

“Itu jumlah data jalan nasional era SBY memang bertambah yang berasal dari jalan provinsi yang sudah ada sebelumnya, yang kemudian menjadi jalan nasional statusnya. Istilahnya di-upgrade tapi bukan membangun jalan-jalan baru,” kata dia.

Menteri Pekerjaan Umum era SBY, Djoko Kirmanto jelas Guntur,  juga pernah mengakui hal itu

Sebagaimana agaimana dicatat oleh pada tanggal 24 Maret tahun 2014, Djoko Kirmanto mengatakan selama kurun waktu tahun 2004 sampai 2014 panjang jalan nasional bertumbuh dari 34.000 KM menjadi 38.000 KM.

“Tambahan itu kata Pak Joko Kirmanto dari pembangunan jalan baru dan ada juga dari jalan-jalan yang biasa berubah menjadi jalan nasional,” jelasnya.

Menurut buku informasi statistik infrastruktur PUPR, Tahun 2022 panjang jalan nasional selama era SBY memang bertambah sekitar 3.941 km dari 34.629 KM menjadi 38.570 KM.

Sedangkan pada era Jokowi dari tahun 2014 hingga akhir 2021 panjangnya bertambah 8.395 km dari sebelumnya dari sebelumnya 38.570 KM menjadi 46.965 KM.

“Yang patut diperhatikan panjang jalan nasional era Jokowi tentu masih bisa bertambah karena belum ada data Tahun 2022, 2023 dan 2024,” kata dia.

Baca Juga: Mantan Ketum PP Muhammadiyah Dukung dan Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden: Semoga Jadi Kenyataan!

“Apalagi pemerintahan Jokowi juga belum usai dan Pak Jokowi tengah menggenjot pengerjaan jalan nasional di berbagai wilayah di Indonesia,” jelasnya.

Kedua, setelah terbukti salah paham soal data status jalan. Anies tidak mau klarifikasi apalagi mau minta maaf.

“Eh timnya Anies malah menyalahkan berita online. Tim pemenangan Anies Baswedan yang bernama Hendri Satrio atau Hensat tidak menampik data yang disampaikan Anies itu memang keliru,” kata Guntur.

Baca Juga: Ternyata Salah Data Saat Kritik Jokowi, Anies Baswedan Disoroti: Pahamkan Kenapa Dia Dipecat...

“Namun kata Hensat, dia melemparkan kesalahan tersebut ke media online yang memuat data yang katanya hanya dibacakan oleh Anies Baswedan,” tambahnya.