Startup Agroteknologi e-Fishery Capai Status Unicorn dengan Pendanaan Seri D Senilai Rp1,6 Triliun
Perusahaan rintisan (startup) agroteknologi Indonesia, e-Fishery telah meraih pendanaan Seri D senilai US$108 juta atau Rp1,6 triliun, yang mendorong post-money valuation menjadi US$1,3 miliar atau Rp19 miliar, menurut VentureCap Insights, yang melacak pengajuan regulasi.
Dilansir dari laman Tech in Asia pada Jumat (26/5/2023), putaran terakhir pendanaan ini dipimpin oleh 42xfund dan melibatkan partisipasi dari investor yang sudah ada seperti Northstar Group dan SoftBank Vision Fund II.
e-Fishery terakhir mengumpulkan US$90 juta atau Rp1 triliun dalam putaran pendanaan seri C pada Januari 2022 lalu.
Baca Juga: Strategi CEO Igloo Tingkatkan Penetrasi Asuransi yang Masih Rendah di Indonesia
Dalam wawancara eksklusif sebelumnya dengan Tech in Asia, co-founder dan CEO e-Fishery Gibran Huzaifah mengatakan bahwa perusahaan menargetkan 1 juta pembudidaya ikan sebagai anggota “koperasi digital” pada tahun 2025.
Didirikan pada tahun 2013 di Kota Bandung, startup ini memasuki pasar dengan perangkat IoT bernama e-Fishery Feeder, yang memungkinkan pemberian pakan secara otomatis di tambak ikan dan udang.
Sumber pendapatan lainnya termasuk e-Fishery Mall (pasar untuk menjual pakan ikan dan udang), e-Fishery Fresh (platform yang menjual ikan dan udang segar kepada pelanggan B2B), dan Kabayan (program paylater untuk pembudidaya ikan).
Sebagai tambahan, dikutip dari DealStreetAsia pada Jumat (26/5/2023), 42XFund merupakan perusahaan investasi teknologi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang dibentuk oleh G42 dan Abu Dhabi Growth Fund. Perusahaan tersebut telah mengamankan 7,9% kepemilikannya di e-Fishery.
Sementara itu, pendanaan Seri D tersebut diumumkan pada Kamis (25/5/2023) lalu, menurut catatan dari laman Crunchbase pada Jumat (26/5/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Advertisement