Lebih dari 300 Pelajar SMA/SMK Ciptakan Kampanye Literasi Digital
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan hasil survei Indeks Literasi Digital Tahun 2022 pada Februari lalu. Dari empat pilar pengukuran, aspek keamanan digital menunjukkan pertumbuhan yang lambat dan masih memperoleh skor terendah, yaitu 3,12. Hal ini tercermin pada minimnya kesadaran dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal keamanan siber. Hanya 32% yang merasa yakin dapat mengidentifikasi hoaks.
Pada kesempatan yang sama, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner, menambahkan, siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital, tetapi masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Cegah Kebocoran Akun, Masyarakat Perlu Pemahaman Literasi Digital Sejak Dini
Melalui program ini, peserta memperoleh pembelajaran seputar digital yang komprehensif, mulai dari keterampilan dasar menggunakan internet, etika dan keamanan berkomunikasi di dunia maya, bertransaksi menggunakan layanan keuangan daring yang legal, serta perlindungan data pribadi.
"Kami meyakini penanaman kesadaran dan pengembangan literasi digital dalam program ini dapat mendukung para peserta untuk siap menghadapi perkembangan teknologi di masa depan," katanya.
Salah satu kampanye literasi digital yang mengusung tema "Berbelanja dan Bertransaksi Daring dengan Aman" karya tim Aksa dari SMAN 3 Semarang berhasil keluar sebagai proyek terbaik dalam kompetisi final program KU CERDIG.
Melalui kampanye ini, mereka berupaya mengedukasi generasi muda di Semarang agar dapat menjadi konsumen yang cerdas saat berbelanja dan bertransaksi secara daring. Konten-konten seputar kiat aman berbelanja daring, cara mengidentifikasi toko daring terpercaya di lokapasar, serta tips mencegah penipuan daring disajikan kreatif dalam bentuk komik, infografis, dan video pendek yang ditayangkan di Instagram dan TikTok.
"Berkat inovasi dan kreativitas mereka, kampanye siswa SMAN 3 Semarang ini berhasil menjangkau 10.530 generasi muda di media sosial," ujarnya.
Sementara itu, Rangkaian program edukasi KU CERDIG digelar secara daring dengan memanfaatkan beragam platform digital. Selain itu, 21 sukarelawan dari PT BNP Paribas AM dan Citi Indonesia juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi kepada peserta program.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement