Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilih Duduk di Kekuasaan Jokowi, Pendukung Prabowo Subianto Lari ke Anies Baswedan? Denny Siregar: Tak Terbukti!

Pilih Duduk di Kekuasaan Jokowi, Pendukung Prabowo Subianto Lari ke Anies Baswedan? Denny Siregar: Tak Terbukti! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Denny Siregar kembali sibuk menyoroti Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

Menurut Denny, Anies Baswedan belum mampu menggaet basis pendukung Jokowi dan Prabowo.

Padahal menurutnya, ada momen di mana Anies bisa merebut suara pendukung kedua sosok tersebut. Seperti masuknya Prabowo ke kubu Jokowi dan Penolakan Ganjar Pranowo terhadap Timnas Israel di Piala Dunia u-20. Namun menurut Denny, perpindahan dukungan tersebut tak mampu diwujudkan Anies.

“Prediksi banyak orang hingga banyak pengamat kalau sesudah Prabowo gabung di kabinet Jokowi, maka suara pendukung Prabowo di tahun 2019 akan lari ke Anies Baswedan itu nggak terbukti,” jelas Denny di kanal Youtube Cokro TV, dikutip Senin (29/5/23).

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

“Bahkan suara Ganjar Pranowo yang dihajar habis-habisan ketika kasus Piala Dunia,” tambahnya.

Denny juga mengklaim bahwa narasi perubahan yang digaungkan Koalisi Anies Baswedan tak nyala alias tak laku.

Hal ini ia dasari dari angka kepuasan kinerja pemerintahan Jokowi yang mencapai angka 80 persen.

“Narasi perubahan ternyata nggak nyala sama sekali,” ujarnya.

“Karena 80% orang Indonesia puas banget dengan kepemimpinan Jokowi,” tambahnya.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Atas situasi tersebut sosok yang kerap disebut BuzzerRp itu mengungkapkan narasi perubahan tak relevan.

Terlebih usai Menkominfo yang juga petinggi NasDem Johnny G Plate terjerat kasus korupsi.

“Jadi kenapa semua itu harus diubah? Apalagi sesudah Menkominfo Joni G plate disikat karena terduga korupsi 8 Triliun Rupiah, semakin habislah bensin Nasdem untuk menggerakkan massa,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: