Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menghadapi Tantangan Mengelola Dapur Pusat atau Central Kitchen di Bisnis Kuliner, Pusing Tapi Worth It Kok!

Cara Menghadapi Tantangan Mengelola Dapur Pusat atau Central Kitchen di Bisnis Kuliner, Pusing Tapi Worth It Kok! Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Central kitchen atau dapur pusat adalah dapur umum yang biasanya dimiliki restoran atau bisnis kuliner yang memiliki banyak cabang atau lokasi. Kehadiran dapur pusat datang untuk menyiapkan bagian dari makanan untuk kemudian dikemas dan didistribusikan ke cabang restoran.

Oleh karena itu, kehadiran central kitchen ini dapat memudahkan, tetapi juga bisa membawa tantangan. Mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut 8 tantangan dalam mengelola central kitchen!

1. Mengelola model bisnis yang berbeda

Saat memiliki central kitchen, pebisnis akan memiliki dua model bisnis yang dijalankan yaitu outlet dan central kitchen. Dalam hal operasional, kedua hal ini pastinya berbeda sekali. Bisa jadi kamu jago mengelola outlet, tapi belum bisa mengelola central kitchen. Jika bisnis semakin besar, central kitchen juga akan semakin besar sehingga menjadi tantangan yang berat.

Baca Juga: Cara Cerdas Memanfaatkan Central Kitchen atau Dapur Produksi untuk Bisnis Kuliner, Cuan Ngalir Terus!

2. Mengelola SDM yang berbeda

Dengan memiliki dua model bisnis yang berbeda, pastinya SDM yang dimiliki juga berbeda. Cara penanganan dan manajemennya juga berbeda. Bayangkan jika sudah memiliki bisnis yang besar, outlet berbagai cabang, karyawan yang banyak, ditambah dengan tiap level karyawan yang mengharuskan keluar dana SDM besar. Wah, kalau tidak bisa mengelolanya, akan kewalahan sekali!

3. Urusan legal dan regulasi yang rumit

Urusan legal dan regulasi adalah hal yang rumit. Banyak juga central kitchen yang tidak mengikuti regulasi. Padahal ini akan dimakan konsumen, tetapi regulasi yang rumit inilah yang membuat pebisnis terkadang kewalahan. Belum lagi tata cara pembuangan limbah, tata kelola karyawan, keamanan kerja dan lain sebagainya.

4. Fokus jadi terbagi

Fokus jadi terbagi dengan memiliki central kitchen. Karena pebisnis harus memikirkan memperlebar bisnis dengan memiliki banyak cabang, tetapi juga harus memikirkan pengelolaan manajemen central kitchen. Jadi, alangkah baiknya kamu cukup fokus mengelola salah satunya, misal hanya outlet dan membiarkan central kitchen dikelola oleh tenaga profesional.

5. Kompleksitas rantai pasok

Kompleksitas rantai pasok mulai dari belanja bahan, pengemasan, pengiriman, dan lain sebagainya harus siap dihadapi saat memiliki central kitchen. Ditambah dengan kepemilikan outlet, inventory di outlet dan central kitchen juga harus selalu dipantau.

6. Modal kerja yang besar

Memiliki central kitchen juga sudah pasti memilii modal kerja yang besar. Ketika salah mengelola cashflow, sudah pasti perusahaan dalam masalah. Jadi, salah prediksi sama dengan masalah. Karena central kitchen harus memiliki pasok berlebih untuk berbagai kondisi outlet.

7. Konsolidasi laporan keuangan

Finance atau keuangan adalah hal yang paling vital dalam semua bisnis. Ini adalah hal yang sangat menantang dan membutuhkan SDM yang kuat. Namun, SDM yang kuat sama dengan biaya yang tinggi. Terlebih, tak mudah untuk kita menemukan orang yang bisa menguasai dua model bisnis.

Meski menggunakan jasa konsultan sekalipun, kita tetap butuh internal yang kuat. Ini karena akan dibutuhkan laporan LK, pajak, neraca, dan lain sebagainya sehingga bisa sangat kompleks.

8. Mengelola banyak risiko

Banyak risiko yang harus dikelola saat kita memiliki central kitchen, seperti keamanan pangan, kecelakaan kerja, pengelolaan limbah, demo, dan lain sebagainya. Terlebih jika kamu belum berpengalaman mengelola central kitchen dan lupa bahwa kamu seharusnya memperbesar outlet.

Wah, ternyata banyak ya tantangan yang harus dihadapi dalam memiliki central kitchen. Semoga bisa membantumu berbinis lebih baik lagi ya!

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: