Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Ekspansi Bisnis, Kimia Farma Optimis Tahun Ini Kinerja Bakal Cemerlang

Genjot Ekspansi Bisnis, Kimia Farma Optimis Tahun Ini Kinerja Bakal Cemerlang Kredit Foto: Kimia Farma
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimis pada tahun ini perseroan akan mencetak kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022. Sepanjang 2023, perusahaan kesehatan ini menargetkan bisa meraup untung sebesar Rp130 miliar. Angka ini jauh berbeda dengan capai 2022, dimana perseroan menderita rugi bersih sebesar Rp170,04 miliar. 

Peningkatan pos laba bersih didorong oleh pertumbuhan pendapatan perseroan yang diharapkan bisa mencapai Rp11 triliun naik dari Rp9,06 triliun di 2022. 

“Pada 2022 pencapaian kita di bawah Rp10 triliun, target kita tahun ini akan Rp11 triliun lebih. Net income kita harap dikisaran Ro130 miliar,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko KAEF, Lina Sari, dalam paparan publik, Rabu (31/5/2023).

Guna mencapai target tersebut, Lina mengungkapkan bila perseroan menyiapkan dana belanja modal Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun pada tahun 2023. Nilai capex tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan dengan nilai capex tahun sebelumnya yang sekitar Rp593 miliar.

Baca Juga: Produk Unggulan dan Ekspor Mulai Menggeliat, Kimia Farma Cetak Kinerja Positif di Kuartal I 2023

"Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan baik ritel atau apotek dan klinik. Namun, saya belum bisa sampaikan secara rinci," ucap Lina. 

Hingga Maret 2023, perseroan sudah menggunakan dana capex sekitar Rp90 miliar. Sumberdana capex berasal dari hasil kombinasi diantaranya kas internal perusahaan.

"Dana capex kita hingga maret 2023, paling besar alokasikan untuk aset diantaranta tanah, bangunan, mesin dan penambahan armada atau kendaraan," jelasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama mengatakan jika sepanjang 2023 kinerja perseroan telah memperlihatkan pencapaian yang sangat baik. Hal ini tercipta berkat strategi bisnis yang dijalankan perseroan serta didukung oleh kemampuan dari hulu hingga ke hilir di dunia kesehatan.

Baca Juga: Lakukan Ekspansi Bisnis, Kimia Farma Luncurkan Apotek dengan Konsep Baru

“Di 2023 pertumbuhan kita sudah double digit. Meski market tumbuh single digit. Laba beraih agak turun karena covid memberikan instan profit yang luar biasa. Sekarang kembali ke 2019 sehingga penyehatan sudah kelihatan. Kita punya aset yg luar biasa. Kita sedang restructuring Kimia F arma ke masa kekayaannya,” kata David. 

Menurut David, Kimia Farma dengan model bisnis Kimia Farma yang dari hulu hingga hilir, perseroan akan menggenjot kinerja seluruh unit bisnis mulai dari manufaktur, distribusi, apotek, klinik, hingga laboratorium. 

David menegaskan bila Kimia Farma akan mengutamakan pertumbuhan bisnis secara organik, namun juga tetap mencari peluang partnership untuk menggenjot di sisi anorganik. 

“Strategi kita ada stategic partnership tapi yang utama organic growth kita. Ke depan kimia farma bakal drive ke lab dan klinik. Kita sedang perbaiki dan branding lab kita. Kita mau seimbangkan bisnis di dalam dan di luar kimia farma. Ini untuk distribution. Apotek nonfarma sedang kita kencangkan. Kita kembangkam produk kecantikan,” tutur David. 

Nah, untuk segmen bisnis retail, Kimia Farma hingga saat ini telah memiliki sekitar 1.200an apotek. Selain itu, Kimia Farma juga terus mengembangkan bisnisnya melalui saluran digital fan masuk ke dalam ekosistem digital.

"Untuk tahun ini, kami berencana menambah 90 apotek. Dan kami harapkan itu bisa terwujud, yang nantinya akan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan perseroan nantinya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: