Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memperingatkan agar penguasan tidak memperalat kekuasaan untuk bertindak dzolim.
Ia meminta agar mengedepankan etika dalam bergenara.
Dan berikut surat terbuka yang ia bikin:
Akhir-akhir ini suasana panas dalam kehidupan politik dan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara sudah mulai terasa.
Oleh karena itu saya menghimbau semua pihak agar dalam bersikap dan bertindak jangan keluar dari apa yang sudah kita sepakati bersama yaitu pancasila dan UUD 1945.
Untuk itu kalau berpolitik maka berpolitiklah dengan etis, bermoral dan berakhlak. Jangan ada yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji seperti mempergunakan dan memperalat kekuasaan dan hukum untuk berbuat diskriminatif dan zholim.
Ketahuilah bahwa yang namanya kehidupan berbangsa dan bernegara ini akan terus berjalan meskipun kita sudah tiada.
Oleh karena itu, jangan ada diantara kita yang beranggapan bahwa tanpa kehadiran kita dan orang-orang kita maka negeri ini akan hancur, malah kalau ada diantara kita yang beranggapan dan berpandangan seperti itu, maka sikap dan pandangan kita yang seperti itulah yang akan merusak dan menghancurkan negeri yang sama-sama kita cintai ini.
Untuk itu setelah melihat fakta dan data yang ada bangsa ini benar-benar sangat memerlukan kehadiran para politisi yang bermentalkan negarawan di mana mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam Pancasila dan UUD 1945 yang menuntut mereka untuk memperhatikan nilai-nilai dari ajaran agama dan budaya dari bangsa kita yang luhur dan mulia.
Mereka harus mengedepankan nilai-nilai perikemanusiaan, persatuan dan kesatuan serta kepentingan rakyat banyak.
Oleh karena itu dalam menghadapi semua persoalan termasuk dalam menghadapi masalah suksesi kepemimpinan tentunya, mereka lebih mengedepankan sikap arif yang penuh dengan hikmah kebijaksanaan.
Hal- hal seperti ini penting untuk disampaikan dan diingatkan agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang telah menjadi idaman dan cita-cita dari kita semua dapat mewujud dan terwujud di negeri yang sama-sama kita cintai ini.
Oleh karena itu saya menghimbau kepada bapak Presiden Jokowi yang telah banyak berbuat untuk negeri ini, agar lebih berkonsentrasi penuh bagi menyelesaikan tugasnya dan jangan disibukkan atau tersibukkan oleh urusan suksesi kepemimpinan yang akan berlangsung, karena hal demikian selain sudah ada ketentuan, sistem dan mekanismenya juga agar demokrasi di negeri bisa berjalan dengan baik, lancar, dan sehat.
Ini penting untuk kita perhatikan bersama karena menempuh jalan dan cara seperti itu jauh lebih besar maslahat dan manfaatnya bagi kehidupan bangsa dan negara ini ke depannya. Dan berbuat di luar itu tentu lebih besar mudharat dan mafsadatnya. Dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement