Hindari Penyakit IMS, Klinik Pramudia Terus Lakukan Edukasi pada Masyarakat
dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia, mengatakan, hingga saat ini, kutil kelamin menjadi Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling banyak ditemukan pada praktik sehari-hari.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Klinik Pramudia, karena hampir semua yang datang untuk berobat sudah dalam kondisi tahap lanjut karena kurang aware, sulit untuk jujur dan terbuka, serta belum punya kesiapan mental untuk melakukan pengobatan.
Baca Juga: Halodoc dan Haleon Umumkan Ekspansi Panadol Klinik Cekatan dan Luncurkan Telepon Panadol Cekatan
"Hal ini yang mendorong kami untuk senantiasa melakukan edukasi lewat media massa, serta berupaya mendukung masyarakat untuk berani jujur karena sembuh gak perlu malu," katanya, Jumat (2/6/2023).
Sesuai dengan misi sebagai klinik spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman dan terpercaya, Klinik Pramudia akan tetap berkomitmen dalam memberikan pelayan yang terbaik dan komprehensif terhadap pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi menular seksual, khususnya penyakit kutil kelamin.
"Sehingga, kami dapat berkontribusi menekan angka insidensinya di Indonesia seiring dengan digalakkannya vaksinasi HPV bagi masyarakat," ujarnya.
Kutil kelamin, yang diakibatkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), meskipun umum terjadi, namun memberikan efek tidak hanya sakit fisik, tetapi juga mental penderitanya. Terkait tipe HPV, yang paling sering mengakibatkan kutil kelamin, yaitu tipe 6 dan tipe 11, sebanyak 90-95% kasus.
dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi, mengatakan transmisi atau penularan kutil kelamin ini sebagian besar melalui hubungan atau kontak seksual antara kulit dengan kulit maupun dengan mukosa yang basah dan lembab.
Terkait lokasi, kutil dapat ditemukan di area vulva (labia mayora, minora, liang vagina), serviks (leher rahim), perineum (area antara alat kelamin luar dan anus), area sekitar anus dan saluran anus. Pada laki-laki, kutil dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum maupun anus dan sekitarnya.
Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75% dari mereka akan tertular virus ini dan akan mengalami kutil kelamin.Kutil kelamin tentu bisa dicegah, khususnya lewat langkah pertama, yaitu vaksin HPV.
"Ini yang disebut life before genital warts, perlu ada pertahanan yang kuat. Vaksin HPV memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam mencegah infeksi HPV pada serviks bila diberikan sebelum terjadi paparan terhadap virus, tepatnya sebelum aktif secara seksual (usia 9-12 tahun)," ujarnya.
Pada intinya, evaluasi berkala dan edukasi yang baik dalam bentuk konseling pasien merupakan hal yang harus dilakukan oleh klinisi untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
"Selain itu, vaksin sebelum dan sesudah terjadinya kutil kelamin juga tidak kalah penting, hal ini tentu untuk lebih menjaga tubuh agar mampu menangkal virus HPV di kemudian hari," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement