Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger! Istilah 'Cawe-cawe' Menurut Amien Rais Terlalu Ringan: Jokowi Melakukan Intervensi!

Geger! Istilah 'Cawe-cawe' Menurut Amien Rais Terlalu Ringan: Jokowi Melakukan Intervensi! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengakuan Presiden Jokowi yang tidak akan netral dan akan cawe-cawe di Pilpres 2024 buat publik heboh, termasuk dalam hal ini adalah sosok politikus senior Amien Rais.

Menurut Amien Rais, pernyataan Jokowi tersebut tak mencerminkan sebuah etika yang baik dalam demokrasi.

“Ini sebuah logika tanpa etika,” ujar Amien di kanal Youtubenya, dikutip Jumat (2/6/23).

Menurut Amien, istilah cawe-cawe bisa diartikan mencampuri sebuah urusan yang bukan jadi ranah dan haknya.

Baca Juga: Omongan Amien Rais Nggak Main-main: Surya Paloh Sudah Dapat Hidayah, Jokowi Masih dalam Kesesatan!

Masalahnya, lanjut Amien Rais, istilah cawe-cawe sendiri hanyalah soal urusan ringan saja, sedangkan apa yang Jokowi lakukan bukanlah hal ringan.

“Dalam bahasa Jawa, cawe-cawe bisa diartikan mencampuri urusan orang lain yang bukan haknya, dan campur tangan dalam istilah cawe-cawe itu ringan saja,” jelasnya.

“Saya lihat Jokowi bukan lagi sekadar cawe-cawe tapi intervensi langsung,” tambahnya.

Bukannya tanpa alasan, menurut tokoh reformasi tersebut, Jokowi telah memanfaatkan kekuasaannya lewat aparat-aparat bawahannya agar ambisi dan kepentingan pribadinya bisa tercapai setelah 2024.

“Dengan semua sumber daya yang ia miliki secara ugal-ugalan, seluruh aparat di bawah kendalinya dikerahkan untuk mencapai target politiknya,” ungkapnya.

Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilpres 2024

Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor atau tak melanggar aturan.

Baca Juga: Loyalis Anies Baswedan Mengakui Ade Armando Dulu Teman Diskusinya: 'Sebelum Jadi Ahlul Fitnah wal Jamaah!'

Jokowi menegaskan dirinya tidak akan melanggar Undang-undang ataupun mengotori demokrasi. Alasannya cawe-cawe terkai pencalonan presiden karena kepentingan penentuan Indonesia menjadi negara maju hanya tersisa waktu 13 tahun ke depan.

"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: