Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei SMRC: Popularitas Anies Baswedan Capai 91 Persen, yang Suka Cuma 68 Persen!

Survei SMRC: Popularitas Anies Baswedan Capai 91 Persen, yang Suka Cuma 68 Persen! Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali melakukan survei terkait Pemilu 2024. Kali ini SMRC melakukan survei terkait popularitas 3 kandidat capres terkuat.

Dalam survei yang dilakukan, SMRC menyebut 97 persen dari pemilih kritis sudah mengetahui Prabowo Subianto, Anies Baswedan 91 persen, dan Ganjar Pranowo 89 persen.

Meski Ganjar menempati urutan terendah dari sisi popularitas, Survei yang dilakukan SMRC ini menyebutkan secara kualitas atau kesukaan pemilih, Ganjar tertinggi dan Anies menempati urutan bawah.

Di antara yang tahu, yang suka kepada Ganjar 82 persen, sementara yang suka Prabowo 80 persen, dan Anies 68 persen,” demikian bunyi rilis resmi SMRC yang diterima wartaeknomi.co.id, Senin (5/6/23).

Baca Juga: Terus Nyungsep! Makin Nggak Ketolong Lagi Elektabilitas Anies Baswedan, SMRC: Melemah!

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyebut survei menunjukkan bahwa dalam 6 bulan terakhir terakhir, kedisukaan (likeability) Anies turun signifikan dari 73 persen pada survei Desember 2022 menjadi 68 persen pada survei 30-31 Mei 2023.

Sementara kedisukaan Ganjar dan Prabowo dalam 6 bulan terakhir (Desember 2022 ke Mei 2023) relatif stabil. Tingkat kedisukaan keduanya juga lebih positif dari Anies.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Survei terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Deni menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilihkelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: