Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Positif, GTSI Dukung Pemerintah Transisi ke Energi Bersih

Kinerja Positif, GTSI Dukung Pemerintah Transisi ke Energi Bersih Kredit Foto: GTSI.
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT GTS Internasional Tbk (GTSI) membukukan capaian signifikan di tahun 2022 dengan kinerja keuangan yang lebih baik daripada tahun 2021. Per 31 Desember 2022, GTSI mencatatkan pendapatan sebesar USD41.226.395, lebih tinggi 34,03% dibandingkan 2021 sebesar USD30.759.409. Selain itu, laba bersih Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 143,03%, dari rugi sebesar USD11.914.342 menjadi mencetak laba bersih sebesar USD5.126.255.

Direktur GTSI, Dandun Widodo, mengatakan bahwa GTSI juga tetap berada dalam posisi keuangan yang sehat, dengan total asset sebesar USD123.802.012 di tahun 2022. Hal ini didukung dengan Ekuitas Perseroan menguat di tahun 2022 menjadi USD56.962.210, meningkat sebesar 18,55% dari USD48.049.953 di akhir tahun 2021.

Baca Juga: Siap-Siap, Pertamina Geothermal Energy Segera Lepas Dividen Senilai US$100 Juta!

Ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2022 tercatat sebesar USD56.962.210 atau naik sebesar 18,55% dibandingkan pencapaian tahun 2021 yang disebabkan oleh peningkatan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi. Perseroan per tanggal 31 Desember 2022 mencatat peningkatan nilai pendapatan sebesar 34,03% menjadi USD41.226.395 dibandingkan kinerja tahun 2021 sebesar USD30.759.409. Hal ini disebabkan oleh peningkatan seluruh komponen pendapatan termasuk jasa sewa kapal dan pengelolaan kapal.

Jajaran Direksi juga Komisaris menyampaikan kinerja Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

"Kami bersyukur atas pencapaian GTSI. Ini semua kerja keras semua pihak. Tidak mudah dan tantangan industri pasti ada. Namun GTSI terus fokus pada excellence service dan menjaga kepercayaan pelanggan." Ujar Direktur Utama GTSI, Tammy Meidharma.

Sementara itu, Tammy mengutarakan bahwa industri gas alam cair di Indonesia di tahun 2023 diperkirakan masih stabil. Gas bumi juga mengambil bagian penting dari proses transisi energi. Di Indonesia masih didominasi dengan rencana proyek regasifikasi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah dalam KepMen ESDM no 249/2022 tentang penunjukan PLN dalam melakukan migrasi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar LNG. 

“Hal ini mencakup energi transisi dan energi bersih untuk beberapa pembangkit listrik di Indonesia dan GTSI siap untuk mengambil peran di dalamnya,” tutup Tammy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: