Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amartha Gandeng eFishery Permudah Akses Finansial di Sektor Akuakultur

Amartha Gandeng eFishery Permudah Akses Finansial di Sektor Akuakultur Kredit Foto: Amartha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform layanan teknologi keuangan, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkolaborasi dengan eFishery, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi akuakultur dengan fokus pembudidayaan ikan dan udang, guna mendorong ketahanan pangan melalui penguatan potensi akuakultur.

Dilansir dari keterangan resminya pada Kamis (8/6/2023), kolaborasi Amartha dan eFishery ini memberi peluang bagi para pembudi daya ikan dan petambak udang yang tergabung dalam ekosistem eFishery untuk mendapatkan akses finansial secara inklusif dan mengembangkan usaha di sektor perikanan.

Head of Business Partnership Lending Amartha, Adityo Putranto menyampaikan tujuan kolaborasi ini dapat membuka akses seluasnya bagi para pembudi daya. Menurutnya, sektor akuakultur berpotensi cukup besar di Indonesia. 

Baca Juga: Startup Agroteknologi e-Fishery Capai Status Unicorn dengan Pendanaan Seri D Senilai Rp1,6 Triliun

“Akuakultur di Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menjaga ketahanan pangan. Namun, keterbatasan akses permodalan menjadi salah satu tantangan bagi pembudidaya untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” ujar Adityo. 

Di samping membuka akses luas bagi pembudi daya, nantinya kolaborasi ini akan bedampak pada peningkatan ekonomi pembudi daya.

“… sehingga dapat memberikan dampak yang berkelanjutan, mulai dari peningkatan ekonomi pembudidaya, kualitas hasil panen, hingga pemenuhan nutrisi generasi mendatang,” tambah Adityo. 

Sejak tahun 2022, Amartha telah menjalin kolaborasi dengan eFishery melalui program Kasih Bayar Nanti (Kabayan). Program ini merupakan bagian dari layanan eFishery mall (eMall).

Hingga Mei 2023, Amartha telah menyalurkan modal mencapai Rp114 miliar dan terus mendukung penyaluran akses keuangan hingga Rp500 miliar. Program Kabayan ini juga telah menjangkau 1.600 pembudi daya ikan yang menjadi bagian dari eFishery. 

Lewat program Kabayan, pembudi daya ikan di ekosistem eFishery dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp3 juta hingga Rp100 juta, dengan tenor hingga enam bulan.

Di samping itu, kolaborasi ini juga salah satu implementasi prinsip keberlanjutan yang dijalankan Amartha dengan penyediaan akses keuangan yang tepat, maka turut berkontribusi mendukung ketahanan pangan lewat akuakultur yang sustainable (keberlanjutan).

Menurut prediksi FAO, perikanan budi daya Indonesia akan tumbuh sebesar 26% pada tahun 2030. Dalam keterangan Amartha tersebut, tercatat bahwa Indonesia sebagai negara penghasil perikanan budi daya terbesar kedua di dunia dengan volume produksi 14,8 juta ton.

Hal tersebutlah yang membuat Indonesia memiliki potensi besar di industri akuakultur yang memenuhi empat indikator pengukuran ketahanan pangan, mulai dari harga pangan, ketersediaan pasokan, kualitas nutrisi, serta keberlanjutan dan adaptasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: