Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dua Tahun Prevalensi Stunting Capai 7,6%, Wapres Optimis Penurunan Stunting Capai Target

Dua Tahun Prevalensi Stunting Capai 7,6%, Wapres Optimis Penurunan Stunting Capai Target Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Tanjung pinang -

Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, menegaskan, target nasional prevalensi stunting tahun 2024 dapat tercapai. Pasalnya, diperkirakan tahun ini dan tahun depan dapat mencapai 7,6%.

Saat ini, kata Wapres, prevalensi penurunan stunting secara nasional telah mencapai 21,6%. Karena itu, pemerintah sangat optimis bahwa stunting di Indonesia akan turun mencapai target.

Baca Juga: Prevalensi Stunting di Kepri Menurun, Wapres Optimis Capai Target Nasional

"Menurut rapat koordinasi terakhir yang saya pimpin bahwa insyaallah (target) stunting tercapai (14%). Karena apa? Diperkirakan penurunannya di tahun 2023 ini mencapai 3,8%, di 2024 juga 3,8%, artinya 7,6%. Jadi 21,6% dikurangi 7,6% itu berapa? 14% kan," jelas Wapres dalam keterangan persnya kepada wartawan usai melakukan kunjungan kerja (kunker) di Pulai Penyengat, Tanjung Pinang, kepulauan Riau (Kepri), Kamis (8/6/2023).

Wapres mengakui, prevalensi penurunan stunting di tahun 2022 belum mencapai target, yaitu 2,8%. Namun, pemerintah terus berupaya melakukan percepatan dengan pembuatan Peraturan Presiden (Pepres) No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

"Memang di 2022 itu pencapaian hanya 2,8% karena Perpres baru keluar dan belum terkonsolidasi itu dari laporan yang saya terima. Oleh karena itu, untuk 2023 tidak lagi 2,8%, tapi 3,8%," kata Wapres.

Wapres menegaskan, target penurunan prevalensi stunting juga terlihat di beberapa daerah. Salah satunya adalah Kepri yang prevalensi penurunan stunting-nya telah mencapai 15,2% di tahun 2022. Namun, juga ditemukan di daerah tertentu yang prevalensi penurunan stunting-nya masih rendah sehingga belum mencapai target.

"Itu juga bisa dilihat dari penurunan yang cukup tinggi di beberapa daerah sampai ada yang 10%. Di Kepulauan Riau itu 15,2% untuk 2022. Nah, ada lagi di daerah justru di bawah 14%, tapi mungkin ada daerah-daerah masih di atas. Akan tetapi, secara nasional diyakini bisa mencapai 14%," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: