Dilihat dari Analisis Big Data, Tudingan dari Haris-Fatia Bikin Luhut Tertekan, Emosional dan Anxiety dengan Skor Tinggi
Big Data analitics, Evello menganalisa pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesaksiannya dalam sidang kasus pencemaran nama baik dengan tersangka Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanto.
"Dalam persidangan terungkap ada beban psikologis LBP terhadap tudingan Haris-Fatia terhadap dirinya," begitu punya keterangan Evello dikutip dari akun Twitter-nya.
Evello menambahkan dengan algoritma Big 5 Personality menganalisa pernyataan Luhut terkait kerugian yang dialaminya.
"Secara moral anak cucu saya, saya dibilang penjahat, saya dibilang 'Lord'. Kalau saya tuduh anda sebagai penjahat atau pencuri anda tidak terima juga," kata Luhut di persidangan.
Nah menurut Evello, dari 30 sub facet analisa, terdapat 3 facet yang bisa menggambarkan suasana emosi Luhut.
"Ungkapan 'Lord Luhut' atau penjahat membuatnya tertekan, emosional dan cemas yang sangat besar. Tingkat stressnya dengan skor 95,5 persen adalah tertinggi yang mempengaruhi suasana hati Luhut. Itu juga membuat tertekan. Lalu fiery dengan skor 89 persen menunjukkan Luhut memiliki emosi yang kuat atas sebutan 'Lord' yang kuat.
Luhut juga bila ditilik dari vulnerability, anger dan anxiety menunjukkan Luhut serius menghadapi kasus ini.
"Ini menunjukkan tingkat gangguan secara emosional yang mendalam atas tudingan Haris-Fatia," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement