Elon Musk Tertarik dengan Putra Miliarder George Soros yang Baru Diangkat Jadi Penerus Bisnis, Kenapa?
Investor miliarder legendaris, George Soros telah menyerahkan tongkat estafet bisnisnya kepada putranya, Alexander Soros. Ragam bisnis Soros termasuk yayasan filantropinya yang mengedepankan freedom of speech alias kebebasan berbicara.
Karena itulah, pemilik Twitter Elon Musk sangat tertarik dengan pria 37 tahun yang kerap disapa Alex ini.
Sebelumnya, baru-baru ini Alex mengatakan bahwa dia lebih politis daripada ayahnya. Misalnya, dia mengindikasikan bahwa dia akan memperluas penyebab yang didanai oleh Open Society Foundations ke hak suara dan aborsi, serta kesetaraan gender, dan akan terus membiayai kampanye politisi AS yang berhaluan kiri.
Open Society Foundations adalah jaringan entitas yang beroperasi di seluruh dunia, yang telah menetapkan tujuan mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan pers. OSF juga mendanai banyak tujuan progresif dan LSM di seluruh dunia.
Ada satu poin di mana Alex Soros setuju dengan Musk yang telah menjadi pahlawan konservatif sejak dia mengubah Twitter menjadi benteng sayap kanan dan kebebasan berbicara. Alex Soros percaya bahwa kebebasan berbicara terlalu banyak dibatasi di kampus-kampus dan di mana pun, sejalan dengan apa yang dikatakan Musk selama beberapa bulan.
Musk tak segan-segan mengomentari posisi bos baru kerajaan Soros ini.
"Jika @AlexanderSoros serius tentang kebebasan berbicara, maka kita memiliki kesamaan," kata maestro teknologi itu pada 11 Juni di Twitter kemarin. "Tapi menghancurkan keamanan publik dengan memilih DA yang tidak akan mengadili penjahat kekerasan harus dihentikan."
DA adalah Jaksa Wilayah.
Namun, jurnalis Brian Krassenstein yang secara teratur berinteraksi dengan Musk menimpali dengan mencatat bahwa tujuan Soros bukanlah membuat masyarakat kurang aman.
"Dari apa yang saya baca dari Soros sendiri, inisiatifnya bukan untuk membuat masyarakat menjadi kurang aman, tetapi untuk membatalkan penuntutan terhadap beberapa pecandu dan mereka yang menderita penyakit kesehatan mental dan sebaliknya memberi mereka bantuan yang mereka butuhkan untuk pulih atau diperlakukan dengan tepat," bantah Krassenstein. "Tentu saja orang dapat berargumen bahwa DA yang dia dukung telah gagal, tetapi saya tidak serta merta langsung menyimpulkan bahwa tindakannya jahat."
Saat itulah Musk mengeluarkan undangan tak terduga: Dia mengundang Alex Soros ke obrolan langsung di Twitter untuk menjernihkan keraguan tentang perbedaan mereka yang tampak dan meluruskannya.
"Mungkin kita harus melakukan Spaces dengan Anda, saya & Alex untuk menyebarkan ini," usul miliarder itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement