- Home
- /
- Government
- /
- Government
Efek Kasus Rafael Alun, Sri Mulyani Beberkan Strategi Baru Benahi Kemenkeu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pascaramainya kasus eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang jadi tersangka pencucian uang, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus melakukan transformasi kelembagaan pada 2024.
"Kemenkeu akan terus memperbaiki organisasi dan sumber daya manusianya agar berkompeten dan memiliki integritas serta profesional," ujarnya, Senin (12/6/2023).
Baca Juga: Di Depan DPR, Sri Mulyani Pamer Kemenkeu Bisa Hemat Anggaran Rp2,12 Triliun
Hal tersebut dia sampaikan di dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI dalam agenda pembahasan Pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kemenkeu Tahun 2024.
"Berbagai kasus yang terjadi juga memberikan pembelajaran yang sangat penting bagi Kemenkeu. Kami terus menata SDM agar mereka tidak hanya dari jumlah, tetapi juga kompetensi dan juga karakter," ujarnya.
Untuk diketahui, tak hanya menyangkut kasus Rafael Alun, nama instansi Kemenkeu juga turut dilibatkan dalam kasus eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono yang menjadi tersangka gratifikasi hingga gaya hidup mewah sejumlah pegawai yang menjadi sorotan.
Dengan begitu, sebagai bagian dari koreksi terhadap tata kelola atas beberapa kasus menyangkut Kemenkeu yang beberapa saat terakhir menjadi sorotan, Sri Mulyani berujar akan terus melakukan simplifikasi proses bisnis dan memperkuat pengawasan internal.
"Penguatan kelembagaan kita terus lakukan, penguatan budaya kerja dan transformasi digital, di mana secepat mungkin teknologi digital mampu untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan dan mengurangi kemungkinan interaksi yang bisa berujung kepada masalah tata kelola," jelasnya.
Selain itu, Sri Mulyani menuturkan, pihaknya juga akan terus memfokuskan pada perbaikan efisiensi dan pengendalian anggaran di Kemenkeu.
Baca Juga: Dukung Cita-cita Jokowi, Kemenkeu Bantu Percepat Agenda Reformasi Struktural di 2024
"Berbagai inisiatif seperti yang kita lakukan sekarang adalah dengan semangat Kementerian Keuangan Satu," ucapnya.
Pasalnya, Sri Mulyani mengakui, selama ini, saat anggaran SDM dan organisasi berfokus pada unit Eselon 1, terjadi berbagai inefisiensi dan ketidakoptimalan, baik di dalam pengelolaan organisasi, mobilisasi dari SDM, maupun dalam pencapaian berbagai target-target.
"Dengan bekerja sebagai Kemenkeu Satu, itu memberikan dampak yang jauh lebih baik dan juga dari sisi kemampuan untuk saling mendukung konsistensi di dalam pelayanan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement