Ganjar Tidak Bisa Jadi Magnet Seperti yang Dibayangkan, PDIP Mulai Lirik AHY Supaya Mau Jadi Wakil
Menurut pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tidak bisa jadi magnet seperti yang dibayangkan oleh partai pengusungnya, PDIP.
Karena inilah kata Rocky, PDIP mulai mencari dukungan dengan menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wakilnya Ganjar.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Politik, Puan Maharani membeberkan nama-nama figur yang masuk dalam peta partainya sebagai pendamping Ganjar Pranowo untuk jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Menurutnya, ada 10 nama figur yang kekinian jadi pertimbangan PDIP. Ia pun menyebut satu persatu nama tersebut dari mulai Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga yang menariknya Puan menyebut nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu disampaikan Puan usai awak media mempertanyakan soal sosok cawapres pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Menurutnya, semua figur tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, itu semua akan jadi pertimbangan partainya.
Menurut Rocky, seolah-olah hal ini dilakukan PDIP sebagai pertaruhan dari mereka yang masih pusing mencari calon wakil presiden.
“Di media massa bahwa AHY akhirnya dijadikan faktor atau pasti jadi faktor dalam diskusi politik hari ini karena dari awal kita udah bilang bahwa kalau semua partai itu nggak mau 20% (presidential threshold atau PT),” kata Rocky melansir dari youtube channelnya, Senin (12/06/23).
Ia menambahkan, PDIP sebenarnya tidak punya kepastian bahwa Ganjar memiliki elektabilitas di atas dua calon presiden lainnya.
“Buat saya Ganjar sendiri enggak ada kepastian ini betul enggak elektabilitasnya udah di atas Prabowo,” katanya.
“Kalau udah di atas Prabowo (Ganjar) ya tentuin aja capresnya sendiri kan enggak usah lagi ajak-ajak Demokrat,” tambahnya.
“Saya kira hanya satu bahwa memang Ganjar tidak bisa jadi magnet seperti yang dibayangkan oleh PDIP,” katanya.
Itu juga yang dibaca dengan baik oleh Demokrat menurut Rocky, dan Demokrat tentu jadi lebih bermutu karena posisi mereka itu karena diperebutkan akhirnya antara kubunya Anies dan kubunya Ganjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement