Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Negara Maju, Kemenkop-UKM Ajak Mahasiswa ITB Jadi Entrepreneur Milenial

Menuju Negara Maju, Kemenkop-UKM Ajak Mahasiswa ITB Jadi Entrepreneur Milenial Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya mengakselerasi Indonesia menjadi negara maju, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) mengajak mahasiswa khususnya dari ITB untuk menjadi entrepreneur milenial.

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, salah satu syarat menjadi negara maju ialah rasio kewirausahaan minimal 4 persen dari total penduduk suatu negara. Tingkat rasio kewirausahaan Indonesia saat ini masih tertinggal dibandingkan Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan lainnya yang sudah berada di atas 4 persen.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Percepat Pembangunan SPBU Nelayan

Menteri Teten mengatakan, saat ini generasi muda khususnya lulusan perguruan tinggi perlu menjadi seorang job creator, bukan lagi menjadi job seeker. Untuk itu, pemerintah menargetkan di tahun 2024 mendatang rasio kewirausahaan nasional menjadi 3,95 persen dan penumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen.

"Kita ingin menyiapkan entrepreneur baru terutama dari kalangan terdidik, salah satunya dari mahasiswa di kampus ITB. Kita ingin kampus menjadi inkubator sehingga sejak mahasiswa sudah bisa dipersiapkan agar mereka punya rencana bisnis dan didampingi terus usahanya, sehingga begitu lulus sudah punya usaha," tutur Menkop-UKM, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Hal itu Teten ungkapkan saat menyampaikan Kuliah Umum dengan tema "Kebijakan Pemerintah bagi Pengembangan Kewirausahaan Milenial" di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Senin (12/6/2023).

Dalam Kuliah Umum ini juga hadir Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop-UKM Siti Azizah, Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Irwansyah Putra, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Jaka Sembiring, Ketua Prodi Sarjana Kewirausahaan SBM ITB Sonny Rustiadi, dan Sekretaris Senat Akademik ITB Wawan Dhewanto.

Menteri Teten mengatakan, pelaku UMKM khususnya dari kalangan terdidik harus mulai merintis usaha dengan berbasis potensi domestik dan berbasis teknologi. Dengan dua modal dasar ini, akan menjadikan produk UMKM yang diciptakan lebih memiliki daya saing yang tinggi, terlebih jika produknya berdasarkan hasil riset dan pengembangan.

"Kalau mau memulai bisnis semua harus berbasis digital, mulai dari pencatatan hingga proses produksi. Semua perlu didigitalisasikan karena dalam perkembangannya bukan lagi aset, melainkan rekam jejak digital usaha. Jadi, makin sehat akan makin mudah mendapatkan modal usaha," kata Menteri Teten.

Untuk mengakselerasi peningkatan rasio kewirausahaan ini, Menteri Teten menyatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Dengan Perpres 2/2022, pemerintah berusaha memperbesar dukungan bagi para wirausaha muda.

Bentuk dukungan ini meliputi akses pasar dengan program pengadaan barang/jasa pemerintah dan BUMN, memfasilitasi lokasi usaha di area komersial pada infrastruktur publik, kemudahan akses pembiayaan, pendaftaran dan perizinan usaha secara online melalui OSS (online single submission).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: