Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Perang terhadap Kripto' dari Partai Demokrat Bakal Hilangkan Pemilih Utamanya

'Perang terhadap Kripto' dari Partai Demokrat Bakal Hilangkan Pemilih Utamanya Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Partai Demokrat berisiko kehilangan pemilih mudanya yang krusial sebagai akibat dari "perang melawan kripto" mereka yang berkelanjutan, menurut kembar Winklevoss.

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Selasa (13/6/2023), pada 10 Juni, salah satu pendiri bursa kripto Gemini, Cameron Winklevoss, mencuit twit bahwa Partai Demokrat akan “mengasingkan seluruh generasi” pemilih muda yang penting karena sikap anti-kripto mereka.

Cameron secara khusus memilih Senator Elizabeth Warren dan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang dinominasikan Biden, Gary Gensler.

Baca Juga: Aliran Dana Keluar Kripto Capai Rp6,2 Triliun selama Delapan Minggu Akibat Kehati-Hatian Investor

Sehari kemudian, pada 11 Juni, rekan pendiri Gemini lainnya dan saudara kembar Cameron, Tyler Winklevoss, menindaklanjuti dengan twitnya sendiri, mengklaim bahwa "perang" Warren dan Gensler akan membuat Demokrat kalah dalam Pemilu 2024.

Masa jabatan Gensler di SEC telah dilihat mengalami peningkatan tindakan penegakan hukum terhadap ruang kripto, sementara Senator Warren telah berbagi indikasi untuk membangun "pasukan anti-kripto".

Pada 5 November 2024, pemilihan presiden bersama dengan pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat akan diadakan di AS. Semua 435 kursi di DPR diperebutkan bersama dengan 34 dari 100 kursi di Senat.

Pemilih muda—berusia 18 hingga 29 tahun—adalah blok suara utama bagi Partai Demokrat. Data dari pemilihan paruh waktu AS tahun 2022 menunjukkan, 63% pemuda yang disurvei memilih Partai Demokrat, dibandingkan dengan 35% untuk Partai Republik.

Kelompok usia yang sama juga merupakan demografi terbesar pengguna atau investor kripto, dengan 28% orang Amerika berusia 18 hingga 29 tahun mengatakan—pada titik tertentu—bahwa mereka telah menggunakan atau berinvestasi kripto, menurut laporan April oleh Pew Research.

Namun, yang tidak jelas adalah pentingnya kebijakan kripto bagi pemilih muda, dibandingkan dengan masalah lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: