Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Korbankan Beberapa Program, Akhirnya Dana Blokir Rp364 Miliar Kemensos Dibuka Kemenkeu

Sempat Korbankan Beberapa Program, Akhirnya Dana Blokir Rp364 Miliar Kemensos Dibuka Kemenkeu Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini. | Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, mengungkapkan bahwa pemblokiran anggaran atau automatic adjustment Kemensos T.A 2023 sebesar Rp364 miliar akhirnya dibuka oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Risma menyebut, anggaran tersebut sangat dibutuhkan Kemensos untuk menangani sejumlah program utama, mulai dari program PENA, Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT), Bansos Kearifan Lokal, Program Keserasian Sosial, Tali Asih TKSK, hingga honor pendamping di daerah.

Baca Juga: Mensos Risma Ungkap Penyebab Bansos Banyak Salah Sasaran! 

"Juli 2023, kita habis anggaran kita berdoa saja. Sampai saya ngomong, 'udah enggak ada perayaan hari anak. Hari anak kita doakan saja anak-anak'. Kita ikhlasin kita konsentrasi yang ada saja, ternyata dibuka (blokirannya)," kata Mensos kepada media, di Kantor Kemensos Jakarta, Selasa (13/6/2023). 

Dia mengatakan, pemblokiran anggaran tersebut berimbas pada terhambatnya penyaluran bantuan sosial dan keakuratan DTKS. Hingga makin lama, mengganggu tercapainya realisasi program-program yang ada di Kemensos, padahal waktu hanya tinggal 7 bulan.

"Makin ini mepet makin kesulitan untuk merealisasikan hal itu. Terus terang, beratnya di situ karena ngejar waktu itu," katanya. 

Risma mengungkapkan, selain pemblokiran anggaran telah dibuka, Kemensos juga telah mendapatkan anggaran belanja tambahan TA 2023 sebesar Rp1,24 triliun. Anggaran tambahan tersebut digunakan untuk mendukung program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi anak yatim piatu (YAPI), serta program permakanan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

"Tahun ini selain kami membagi bansos ada baru ditambahkan untuk 6 bulan ke depan sudah turun DIPA untuk permakanan lansia kurang lebih 100 ribu jiwa, disabilitas 33,774 jiwa, anak yatim 378.755 jiwa kita berikan Rp200 ribu per anak," tuturnya.

Adapun bantuan permakaman diberikan sebanyak dua kali sehari dengan anggaran Rp30 ribu/hari/jiwa. Nantinya, bantuan permakanan tersebut akan disalurkan dengan melibatkan peranan RT dan RW setempat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: