Mengenal Generasi Internet Masa Depan Web 3.0: Perkembangan, Peluang, dan Ancaman
Peluang Web 3.0
Dengan kecanggihan teknologi yang ada, Web 3.0 berpeluang besar dalam mengubah dunia digital di masa depan. Perubahan yang signifikan di berbagai sektor dinilai akan terjadi berkat teknologi Web 3.0 yang mengusung konsep transparan dan terdesentralisasi. Berikut adalah contoh peluang dari teknologi Web 3.0.
1. Blockchain
Salah satu peluang dunia digital masa depan datang dari penggunaan blockchain di Web 3.0. Blockchain dapat digunakan di berbagai industri, mulai dari keuangan, logistik, hingga kesehatan.
Beberapa contoh manfaat penggunaan blockchain di Web 3.0 yakni dapat membantu efisiensi biaya transaksi bagi industri keuangan; membantu melacak pengiriman barang yang lebih akurat dan transparan di industri logistik; dan membantu mengatasi masalah privasi dan keamanan data medis di industri kesehatan.
2. AI
Penggunaan AI dalam era Web 3.0 dapat memberi potensi besar di berbagai sektor. Misalnya, teknologi AI di sektor otomotif dan manufaktur dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Kemudian, teknologi AI juga bermanfaat bagi industri kesehatan. AI akan membantu dalam memprediksi penyakit hingga dalam mengambil keputusan klinis.
Ancaman dan Tantangan Web 3.0
Ibarat dua sisi mata uang, Web 3.0 tidak hanya punya peluang, tetapi juga ancaman dan tantangan. Beberapa ancaman dan tantangan pengembangan Web 3.0 adalah sebagai berikut.
1. Keamanan Rekayasa Sosial
Keamanan menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan teknologi blockchain terdesentralisasi di Web 3.0. Ada potensi celah keamanan berupa ancaman yang menargetkan logika yang dikodekan dalam layanan blockchain. Beberapa tindakan kejahatan rekayasa sosial yang bisa terjadi seperti interoperabilitas, layanan pinjaman kripto, tata kelola proyek, dan fungsi wallet cryptocurrency.
2. Kecepatan dan Performa
Kecepatan dan performa menjadi yang tak kalah penting dalam pengembangan Web 3.0. Jumlah pengguna yang makin bertambah membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.
3. Identitas dan Anonimitas
Web 3.0 memiliki kemampuan dalam mengontrol data pengguna serta mengurangi beberapa kerahasiaan data dan risiko privasi dari Web 2.0. Meskipun begitu, ancaman datang dari self-sovereign identity (SSI), nama samaran, dan anonimitas memiliki kelemahan. Sifat transparan dari blockchain publik yang membuat catatan transaksi tersedia untuk semua orang, membangun kepercayaan tanpa perantara tetapi juga dilengkapi dengan pengorbanan keamanan dan privasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement