Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Ganjar Pranowo Dorong Ormas Keagamaan Keluarkan Fatwa Haram Politik Uang: Larang Penerimaan dan Pemberian Uang dalam Pemilu

Relawan Ganjar Pranowo Dorong Ormas Keagamaan Keluarkan Fatwa Haram Politik Uang: Larang Penerimaan dan Pemberian Uang dalam Pemilu Kredit Foto: Antara/Amrin Aming
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok Relawan Pendukung Ganjar Pranowo, Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) mendorong tokoh agama untuk menerbitkan fatwa haram terhadap politik uang yang kerap terjadi saat pelaksanaan pemilu.

Menurut Presidium KORNAS, hal ini berlaku untuk pemberi uang dan penerima.

“Sebagai lembaga penjaga moral bangsa, ulama dan pemimpin agama MUI, PBNU, PP Muhammadiyah, PGI, KWI, PHDI, WALUBI, MATAKIN dan perwakilan penganut aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diminta segera menerbitkan ‘fatwa haram’ dan larangan pemberian dan penerimaan uang dalam Pemilu,” jelasnya dalam keterangan resmi kepada wartaekonomi.co.id, Kamis (15/6/23).

Sutrisno mengungkapkan hal itu bukannya tanpa alasan.

Baca Juga: Heboh Kontrak Politik 'Ganjar Pranowo Presiden, PDIP Tentukan Posisi Kabinet', Aktivis Khawatir: Pemimpin di Bawah Kendali Parpol!

Ia menyebut bahwa praktik politik uang tak jauh berbeda dengan politik identitas dan penggunaan sentimen identitas lainnya.

“Praktik politik uang sesungguhnya sama berbahayanya dengan politik identitas,” ungkapnya.

“Politisasi suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) serta eksploitasi ikatan-ikatan primordial lainnya merendahkan harkat dan martabat manusia,” tambahnya.

Sutrisno juga menyayangkan soal politik uang ini tak pernah berakhir atau selalu ada dalam pemilu-pemilu.

Karenanya, menurutnya perlu ada alternatif atau gerakan kesadaran dari elemen masyarakat agar hal ini tidak terus terjadi.

Baca Juga: Siap-siap Aja! Penolakan Ganjar Pranowo Terhadap Timnas Israel Jadi Masalah Besar, Wilayah Kemenangan Jokowi Disebut Tak Akan Beri Dukungan!

Jika negara melalui pemerintah dan alat negara, beserta penyelenggara, dan pengawas Pemilu tidak berdaya menghadapinya, maka ulama dan pemimpin agama harus turun tangan. Salah satunya dengan memanfaatkan para pemimpin atau tokoh agama untuk menyerukan pentingnya menolak politik uang.

“Ulama dan pemimpin agama harus menjadi suluh penerang bagi kegelapan praktik politik uang,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: