Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Ekonomi Global Bakal Melambat, Summarecon Tetap Targetkan Marketing Sales Rp5 Triliun

Meski Ekonomi Global Bakal Melambat, Summarecon Tetap Targetkan Marketing Sales Rp5 Triliun Kredit Foto: Summarecon Agung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Dunia telah mengindikasikan bahwa ekonomi global di 2023 akan melambat karena risiko resesi di berbagai belahan dunia akibat tekanan inflasi, kenaikan suku bunga, krisis energi, dan ketegangan geopolitik. 

Kendati demikian PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menyatakan akan terus melakukan konsolidasi dan memperkuat serta mengembangkan kompetensi agar terus mampu memanfaatkan bangkitnya Industri Properti pasca COVID-19. 

Presiden Direktur Summarecon, Adrianto P. Adhi menuturkan bila Summarecon berharap Pemerintah akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan Industri Properti. Berdasarkan kajian dari KADIN bersama Universitas Indonesia, saat ini Industri Properti memberi kontribusi 14,63% terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional. 

“Melalui beragam kebijakan dan pertimbangan kepentingan bisnis, Perseroan mempertahankan target pra penjualan sebesar Rp5 triliun untuk tahun 2023,” tutup Adrianto. 

Baca Juga: Bagikan Dividen dengan Nilai Rp115 Miliar, Summarecon Juga Putuskan Menambah Anggota Direksi

Menurut Adrianto, kondisi pandemi yang semakin terkendali, turut memicu akselerasi perseroan. Unit usaha Investment Property mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi di sepanjang tahun 2022. Tiga mall Summarecon telah beroperasi penuh dan mendapatkan tingkat kunjungan yang cukup tinggi, hampir menyamai angka kunjungan pada masa sebelum pandemi. 

“Penjualan rumah di unit usaha Property Development juga berlangsung cukup baik, sehingga perseroan sangat optimis untuk mencatat kinerja yang lebih baik di tahun depan. Summarecon saat ini tengah mengejar berbagai proyek yang saat ini masih dalam proses pembangunan, diantaranya yaitu Summarecon Villaggio Outlets - East Jakarta yang berlokasi di Summarecon Emerald Karawang dan Summarecon Mall Bandung di kawasan Summarecon Bandung,” ujarnya. 

Tercatat, Summarecon berhasil mencatat angka pra penjualan di tahun 2022 sebesar Rp 4,95 Triliun dan penjualan rumah masih mendominasi sebesar 75%, dimana kontribusi berasal dari 8 kota terpadu (Township) yang sudah dikembangkan.

Di sepanjang tahun 2022, unit bisnis Pengembangan Properti menyumbang pendapatan sebesar Rp 3,53 Triliun atau 62% dari total pendapatan Perseroan. Rumah masih mendominasi dengan porsi 50% dari total pendapatan pengembangan properti, dilanjutkan dengan penjualan bangunan komersial, tanah kavling, apartemen dan bangunan lainnya. Di bulan November 2022, Summarecon meluncurkan proyek terbarunya yaitu Summarecon Crown Gading yang menjadi kota terpadu ke 8. Dalam hitungan jam, dua kluster yang ditawarkan, terjual mencapai 390 unit dengan nilai pra penjualan mencapai Rp 827 Milyar.

Baca Juga: Summarecon Serpong Tawarkan Klaster Strozzi, Segini Harganya

Kemudian, terkendalinya COVID-19 dan pelonggaran PPKM mengakibatkan peningkatan pendapatan yang signifikan di segmen bisnis ini yaitu sebesar 61% menjadi Rp 1,48 Triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 918 Miliar. Laba usaha juga mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp 259 Miliar menjadi Rp 677 Miliar di tahun 2022 atau setara dengan 162%. 

Pusat perbelanjaan yang tersebar di Jabodetabek masih menjadi penopang utama dari pendapatan berkelanjutan dalam unit bisnis ini dimana Kelapa Gading menghasikan pendapatan terbesar (46%), diikuti oleh Serpong (33%) dan Bekasi (21%). Prospek untuk pusat perbelanjaan juga masih akan terus membaik dengan terkendalinya COVID-19. 

Adapun, unit bisnis lain-lain yang terdiri dari bisnis perhotelan, rekreasi dan lain-lain memiliki kontribusi pendapatan sebesar 12% dari total pendapatan Perseroan. Rugi usaha di segmen bisnis ini turun menjadi Rp 51 miliar dari sebelumnya Rp 111 Miliar akibat dari kenaikan pendapatan yang terutama berasal dari bisnis perhotelan. Hal ini terefleksikan dari peningkatan pendapatan sebanyak 41% menjadi Rp 710 Miliar dibandingkan tahun sebelumnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: