Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin: Transformasi Ekonomi Modal Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Menperin: Transformasi Ekonomi Modal Indonesia Keluar dari Middle Income Trap Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan, kinerja sektor industri dalam transformasi ekonomi menjadi kunci agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap. Dalam hal ini, caranya adalah meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat.

"Kalau kita bicara soal backbone linkage dan forward linkage bukan hanya di otomotif. Kalau kita tarik ke atas backbone and forward linkage yang dihasilkan dari sektor manufaktur sangat-sangat besar, yang pasti bisa memengaruhi ekonomi Indonesia," kata Menperin Agus dalam sambutannya pada rapat kerja (raker) Kemenperin tahun 2023 di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga: Gelar Raker Kemenperin 2023, Menperin: Kinerja Manufaktur Ekspansif, tapi Cenderung Melambat

Dia menjelaskan, dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 masih dalam proses revisi dan diharapkan Indonesia menjadi negara yang industrinya tangguh. Dengan memiliki struktur yang kuat, Indonesia akan memiliki industri dengan daya saing tinggi berbasis inovasi dan teknologi.

"Dalam hal ini, akan diterjemahkan dalam program kerja baik menengah maupun jangka panjang dengan target pertumbuhan sektor industri pengolahan migas pada tahun 2025 sebesar 6,4%. Kemudian, kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB. Kita harus berani targetkan 19,2 persen atau angka 20 persen pada tahun 2025, dan kontribusi ekspor dari produk-produk kita manufaktur terhadap total ekspor harus bisa ditingkatkan ke angka 78% pada tahun 2025," ucapnya.

Karena itu, Menperin mengharapkan, dalam raker Kemenperin 2023 dapat memetakan permasalahan yang ada di industri serta menganalisis industri, khususnya meningkatkan kembali daya saing dan produktivitas sektor industri shingga diharapkan kontribusi manufaktur terhadap PDB pada tahun 2025 dapat mendekati 20%.

Selain itu, kata dia, dalam survei indeks kepercayaan industri (IKI) terdapat 66,2% pelaku usaha yang optimis terhadap kondisi perekonomian, terhadap kondisi manufaktur 6 bulan ke depan.

"Angka 66,2% ini besar. Ini modal mereka optimis para pelaku industri 66,2%, dan ini naik dari 64,7," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: