Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy alias Rommy, menyakini bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) besar kemungkinan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dia menilai, kunjungan yang dilakukan PAN belakangan lebih menunjukkan keseriusannya pada PDIP. Hal tersebut terlihat ketika Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menghadiri silaturahmi politik dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, pada saat silaturahmi dengan Partai Gerindra, kata Rommy, tidak terlihat kehadiran Zulkifli Hasan dalam pertemuan itu. Menurutnya, hal itu merupakan pertanda berlabuhnya PAN dalam pengusungan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Ketua Umum Sekber Jokowi: Ganjar-Moeldoko Pasangan Tepat
"Ketika PAN bertemu dengan DPP PDI Perjuangan dipimpin Pak Zul. Ketika menyampaikan kepada Pak Prabowo, kan, Pak Zul tidak ada. Dari sisi bobot politiknya saja sudah terlihat lebih tinggi bobot politiknya pada saat bertemu DPP PDI Perjuangan," kata Rommy di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (16/6/23).
Kendati demikian, Rommy menegaskan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengusung pasangan capres-cawapresnya masing-masing. Adapun mitra partai KIB di antaranya adalah Partai Golkar, PAN, dan PPP.
"Dalam konteks KIB kemudian mengusung calon sendiri, bisa saya katakan tidak ada, kemungkinan (koalisi berlanjut) itu tidak ada. Karena PPP sudah menjatuhkan pilihan kepada Pak Ganjar," katanya.
"Tetapi kalau kemudian KIB ini bergabung bersama-sama di dalam usungan Mas Ganjar, itu masih mungkin," tambahnya.
Lebih lanjut, Rommy pun menegaskan belum ada kata cerai dalam KIB. Meski begitu, Rommy mengatakan tak ada dinamika yang dalam perkembangan di KIB.
Baca Juga: Sevisi dengan Jokowi, Ganjar Sukses Terapkan Ekonomi Sirkular di Jateng
"Belum ada (kata cerai)," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement