Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Kata Sandiaga Uno Paska Didapuk Jadi Cawapres PPP
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi menunjuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu), Sandiaga Uno, sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Adapun ketetapan tersebut diputuskan melalui mekanisme Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, sejak Jum'at (16/6/23) hingga Sabtu (17/6/24).
Sandiaga Uno sendiri mengaku sempat deg-degan menunggu rekomendasi Rapimnas. Dia menyebut, penugasan sebagai cawapres PPP merupakan hal yang berat. Baca Juga: Selain Sandiaga Uno, PPP Pertimbangan Tokoh NU Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
"Saya deg-degan juga apa yang akan diemban ke depan dan ternyata ini tugas yang amat berat," kata Sandi dalam sambutannya.
"Untuk tugas yang diberikan Bapak Plt. Ketua Umum (Muhamad Mardiono) dan Rapimnas ini, sebagai umat Islam yang tawadhu tentunya Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, ini adalah tugas yang amat berat sebagai seorang yang baru diberikan tugas tanggal 14 lalu," tambahnya.
Pasalnya, kata Sandi, dengan tugas tersebut, dirinya harus memenuhi harapan masyarakat bahwa partainya merupakan garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Kendati demikian, Sandi optimis dan berkomitmen untuk mewujudkan serta menjalan tugas yang diberikan partainya. Dia pun meyakini, kontestasi yang berlangsung tahun 2024 nanti akan bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
"Kita harus pastikan harapan masyarakat bahwa PPP ada di garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera adil, makmur, baldatun toyyibatun warobbun ghofur itu lah eksistensi dan insyaallah saya akan emban tugas ini dengan prinsip di mana kita bisa mewujudkan sebuah kontestasi demokrasi yang akan bermanfaat bagi rakyat Indonesia," jelasnya. Baca Juga: Bantah Mahar Politik di Balik Bergabungnya Sandiaga Uno, PPP: Tidak Ada Satu pun...
Lebih lanjut, Sandi pun berharap PPP bisa memberikan manfaat dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera melalui kontestasi politik nanti. Dia juga menegaskan, pemilu nanti tidak sebatas untuk mengejar kekuasaan dan jabatan.
"Bagaimana kia bisa bermanfaat agar kita bisa mewujudkan semangat dan harapan. Dan tentunya kontestasi demokrasi ini bukan hanya kontestasi demokrasi yang mengejar kekuasaan, atau mengejar jabatan. Tapi kontestasi demokrasi yang kita wujudkan dalam prinsip kerja 4AS; kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement