Alternative Media Group (AMG) perusahaan media luar ruang atau Out-of-Home (OOH) berbasis digital menghadirkan programmatic DOOH (pDOOH) untuk melengkapi media luar ruang digitalnya di gedung-gedung perkantoran premium di Jakarta. Peluncuran programmatic DOOH (pDOOH) ini merupakan tonggak inovasi penting bagi inventaris DOOH AMG.
CEO AMG, Davy Makimian, mengungkapkan bahwa teknologi tersebut memungkinkan penayangan iklan terprogram secara online dengan efektivitas, fleksibilitas dan efisiensi kampanye lebih tinggi serta terukur berbasis data.
Memperhatikan pola konsumsi dan pergerakan masyarakat yang meningkat drastis setelah pandemi, AMG yang berkomitmen untuk menerapkan inovasi dan kreativitas di bisnisnya melihat peluang baru bagi pemilik brand/pengiklan dan dunia periklanan.
“Langkah strategis ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang sekaligus menjawab tantangan di industri periklanan khususnya DOOH sehingga memungkinkan brand/pengiklan untuk memasukan DOOH di gedung perkantoran sebagai bagian dari perencanaan omni-channel mereka,” ujar Davy, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Berdasarkan data Statista, belanja iklan pDOOH di Amerika tahun 2023 diproyeksikan mencapai 10,3 juta dollar atau 11 persen lebih tinggi dari 9.2 juta dolar di tahun sebelumnya, dan tahun 2024 diprediksi juga mengalami kenaikan yang sama (+11%) menjadi 11,4 juta dolar.
Untuk mendukung langkah strategis tersebut, lanjut Davy, saat ini AMG telah bekerja sama dengan salah satu penyedia Supply Side Platform (SSP) yang telah menyediakan layanannya di beberapa pasar global dan merupakan rekanan Google DV360 sebagai Demand Side Platform (DSP).
“Dengan peluncuran teknologi ini, di tahap awal AMG menawarkan pengiklan untuk mengoptimalkan output, reach/jangkauan iklannya memanfaatkan pDOOH yang ditargetkan akan mencapai 1.100 lebih layar dan tersebar di 450 gedung perkantoran di pusat bisnis kota Jakarta,” ucapnya.
Baca Juga: Inovasi, Kolaborasi, dan Digitalisasi Jadi Kunci Peningkatan Penetrasi Ekonomi Syariah
Davy menambahkan bahwa perkantoran di Jakarta memiliki audiens dengan waktu berdiam (dwell-time) yang lama, traffic tetap dan cenderung memiliki kemampuan beli tinggi, membuat segmen audiens seperti ini yang paling dicari oleh pengiklan.
“Dengan menggabungkan inventaris AMG dengan programmatic memungkinkan lebih banyak brand/pengiklan membuat kampanye DOOH dengan target yang lebih tepat, fleksibel dan terukur,” jelasnya.
Saat ini AMG memiliki lebih dari 5.000 layar DOOH di lebih dari 2.500 gedung yang tersebar di 4 kota besar di Indonesia, dengan dominasi di gedung-gedung perkantoran di area premium, pusat perbelanjaan, apartemen dan rumah sakit.
Davy berharap dalam waktu singkat brand/pengiklan bisa mendapat kemudahan memanfaatkan ribuan inventaris DOOH miliknya dengan adanya otomatisasi melalui pDOOH. “AMG terus menjajaki kerja sama dengan beberapa penyedia SSP lainnya agar dapat memberi lebih banyak keleluasaan, transparansi dan kontrol atas investasi OOH bagi klien-klien kami,” tutup Davy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement