Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PGN Garap Proyek Sulap CPO Jadi Biogas, Total Biayanya Capai US$20 Juta

PGN Garap Proyek Sulap CPO Jadi Biogas, Total Biayanya Capai US$20 Juta Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PGN Tbk melakukan upaya dekarbonisasi industri kelapa sawit melalui proyek Biomethane Plant Development guna membantu pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Dariah Saputra menyebut bahwa Pertamina Group mendukung penuh upaya pemerintah dalam mencapai NZE 2060. 

Subholding-subholding dan anak perusahaan Pertamina memiliki proyek-proyek strategis melalui Business Matching yang dapat membuka kesempatan kerja sama dengan investor potensial. Pada kesempatan ini, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina membuka peluang kerja sama untuk tiga sampai empat proyek Biomethane Plant Development di Sumatera.

Baca Juga: Pelanggan Industri Naik, PGN Tingkatkan Kegiatan Niaga Gas Bumi ke Sektor-sektor Baru

"Total biaya proyek ini mencapai US$20 juta dengan biaya sekitar US$4–5 juta untuk masing-masing proyeknya," ujar Atep dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/7/2023). 

Atep menyebut bahwa proses ekstraksi minyak sawit mentah (Crude Palm oil/IPO) menghasilkan Palm Oil Mill Effluent (POME) dengan jumlah 0,5–0,75 m3 per ton buah.

Dalam proyek biometana, PGN akan memanfaatkan POME untuk menghasilkan biogas. Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biometana kemudian dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.

Pemanfaatan biometana berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair tersebut. 

"Proyek ini juga merupakan diversifikasi bisnis PGN dengan menghasilkan biometana sebagai energi bersih," ujarnya.

Lanjutnya, proyek tersebut memiliki karakteristik yang mirip dengan gas bumi. Biometana juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik dan pemanas.

"Biometana juga lebih baik dalam hal jejak karbon," ucapnya. 

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Harry Budi Sidharta menyampaikan kapasitas dari produksi biometana ini mencapai angka 432.000 MMBTU per tahun. 

Harry menyebut PGN akan memungkinkan pengangkutan biometana dari Sumatera ke off-taker potensial di area Jawa dan Sumatera dengan menggunakan jaringan pipa gas.

“Proyek ini akan berlokasi di Sumatera, daerah sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada. PGN memiliki pipa gas transmisi di Sumatera, maka kami akan mengupayakan pengangkutan biometana ini menggunakan jaringan pipa gas dari Sumatera ke area Jawa dan Sumatera,” ujar Harry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: