"Kita prihatin, ada kondisi-kondisi di luar sana misalnya beliau meninggal, mereka tidak mendapatkan apa-apa, tetapi dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan hanya dengan Rp16.800 mereka sudah terjamin. Ini luar biasa menurut saya. Oleh karena itu, kami PT Pos Indonesia ikut membantu bagaimana masyarakat di luar sana, terutama yang kami dorong ini adalah pekerja bukan penerima upah, contohnya petani," jelasnya.
Hal itu sejalan dengan kampanye BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang gencar dilakukan untuk pekerja bukan penerima upah. Kampanye komunikasi tersebut bernama Kerja Keras Bebas Cemas.
Baca Juga: Bidik 70 Juta Peserta Aktif di 2026, Begini Strategi BPJS Ketenagakerjaan
Kampanye ini memang difokuskan untuk menjangkau pekerja dengan penggunaan pendekatan yang khusus untuk masing-masing profesi agar nantinya setiap pekerja memahami betul manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Haris menambahkan, untuk meningkatkan jumlah transaksi di PT Pos Indonesia dalam hal pendaftaran pekerja baru, target yang pihaknya tetapkan naik hampir 3 kali lipat, yakni di 850 ribu pekerja baru.
"Kita join marketing, transaksi di kami sudah 250 ribu. Kita dorong terus, di samping peningkatan transaksi, tentu saja peningkatan peserta baru, apa yang kita rencanakan saat ini bagaimana teman-teman bisa menarik sebanyak-banyaknya orang mendaftar melalui kantor pos. Kita ingin berkontribusi bagaimana supaya masyarakat bisa menerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement