Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singgung Freeport, Mendag Zulhas Sebut Negara Maju Ketar-ketir RI Bangun Smelter Gresik

Singgung Freeport, Mendag Zulhas Sebut Negara Maju Ketar-ketir RI Bangun Smelter Gresik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) diampingi Wakil Menteri Jerry Sambuaga (tengah kanan) menyampaikan keterangan pers usai acara silaturahim jajaran pegawai Kementerian Perdagangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/5/2023). Dalam kesempatan tersebut Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa stabilitas harga bahan pokok selama periode Lebaran 2023 terjaga dengan baik. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan banyak negara maju yang merasa keberatan Indonesia mengelola PT Freeport Indonesia. Apalagi, dengan membangun smelter tembaga di kawasan Gresik, Jawa Timur.

Pasalnya, kata Zulhas, perusahaan yang telah dikuasai asing selama setengah abad itu terus mengeksploitasi alam untuk mengeruk sumber daya di Indonesia, dan mengekspornya dalam bentuk mentah.

Baca Juga: Serap banyak tenaga kerja, Pengamat Dukung Integrasi Investasi Pembangunan Smelter Freeport dengan Smelter Tambang Lain

"Bayangkan, Freeport itu sudah berapa tahun (berdiri) sejak Indonesia merdeka, begitu-begitu saja (tidak memberikan manfaat besar bagi Indonesia)," ujar Zulhas, saat ditemui media dalam acara Festival Kemerdekaan, Kamis (6/7/2023)

Oleh karena itu, Zulhas menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah tegas dengan membangun pabrik smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik.

"Pak Jokowi dipaksa sekarang bikin pabrik, harus hilirisasi di sini. Itu kan memberikan nilai tambah yang luar biasa," pungkasnya.

Namun, kata Zulhas, langkah Jokowi tersebut ditentang oleh negara-negara maju. "Luar negeri, negara maju keberatan. Wong kita mau maju kok mereka yang keberatan," tandasnya.

Meski begitu, Zulhas berujar, Pemerintah Indonesia tetap berpegang teguh pada keinginannya agar hasil dari sumber daya alam Indonesia harus bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan tidak dibawa ke luar negeri. 

Baca Juga: Perkuat Ekspor, Mendag Zulhas Minta Anak Muda RI Jadi Pengusaha di Negeri Tetangga

"Kita mengalami begitu lama, mengeksploitasi alam tapi tidak memberi manfaat yang besar kepada rakyat," tegasnya.

Lebih lanjut, diketahui, proyek pembangunan smelter tembaga di Gresik itu sudah mencapai 72% hingga Juni 2023. Sedangkan, Jokowi menargetkan proyek itu paling lambat selesai pada Mei 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: