Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produktivitas Kebun Sawit Indonesia Rendah, BRIN Kembangkan Riset Bibit Unggul Toleran Cuaca Ekstrem

Produktivitas Kebun Sawit Indonesia Rendah, BRIN Kembangkan Riset Bibit Unggul Toleran Cuaca Ekstrem Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produktivitas kelapa sawit sangatlah penting dan dapat bervariasi karena berbagai faktor, seperti bibit, kesuburan tanah, kondisi iklim, praktik budidaya, dan usia perkebunan. Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Puji Lestari, menyampaikan produktivitas kebun kelapa sawit Indonesia masih dinilai rendah.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan tersebut ialah dengan menggunakan bibit unggul. 

Baca Juga: Mengenal 5 Provinsi Penghasil Minyak Sawit Terbesar di Negara Produsen CPO Kedua Dunia

"Bibit dengan produktivitas tinggi dan berkualitas perlu terus dieksplorasi dan dikembangkan untuk meningkatkan produksi nasional. Kualitas bibit unggul sangatlah penting, di mana petani direkomendasikan budidaya menggunakan bibit unggul yang bersertifikat (legitimate seed). Selain faktor bibit, faktor lingkungan ikut berperan dalam menentukan produktivitas sawit," kata Puji, dilansir dari laman resmi Badan Riset Nasional (BRIN).  

Menurut Puji, di BRIN sendiri, saat ini masih fokus ke pengembangan teknologi pendukung sawit dalam mengoptimalkan produksinya, sementara untuk pengembangan varietas unggul tergantung dengan ketersediaan materi genetik yang masih dalam proses.

Riset terkait sawit tidak hanya difokuskan terhadap upaya mendorong kualitas bibit dan pupuk, namun juga memperhitungkan keberlanjutan dan meminimalisir dampak lingkungan.

"Produksi kelapa sawit sangat bergantung pada pemupukan untuk memastikan pertumbuhan dan hasil yang optimal. Sementara pupuk sintetis konvensional biasa digunakan dalam budidaya kelapa sawit, minat petani terhadap pupuk alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan semakin meningkat," terang Puji.

Lebih lanjut disampaikan Puji, pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan bahan penting pupuk organik yang meningkatkan kesuburan tanah dan nutrisi, serta peningkatan aktivitas mikroba. Oleh karena itu, pupuk organik bisa menjadi salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan produktivitas sawit. 

Baca Juga: Uni Eropa dan Negara Produsen Sawit Sepakat Bentuk Satgas Terkait Penerapan EUDR

"Pengembangan varietas unggul kelapa sawit yang toleran terhadap El Nino dan cuaca ekstrem memerlukan strategi penelitian dan program pemuliaan yang sistematis. Uji kemampuan beradaptasi calon varietas unggul di bawah berbagai skenario El Nino dan cuaca ekstrem sangat penting. Jadi meskipun sawit bukan asli Indonesia, di sini kita akan mengetahui potensi sumber toleransi yang ada terhadap cuaca ekstrem," kata Puji.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: