Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Model AI seperti ChatGPT Akan Bisa Beli, Jual, dan Gunakan Bitcoin di Lightning Network

Model AI seperti ChatGPT Akan Bisa Beli, Jual, dan Gunakan Bitcoin di Lightning Network Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pengembangan Bitcoin Lightning Network, Lightning Labs, memperkenalkan serangkaian alat baru untuk kecerdasan buatan (AI) agar dapat mengirim dan menerima Bitcoin (BTC) melalui solusi dua lapisan jaringan.

Dilansir dari Cointelegraph, Senin (10/7/2023), pada 6 Juli Lightning Labs mengumumkan toolkit yang membantu mengaktifkan aplikasi kecerdasan buatan seperti ChatGPT dari OpenAI untuk berinteraksi dengan jaringan Bitcoin agar dapat mengirim, menerima, dan menyimpan mata uang kripto.

Langkah ini dilakukan bertujuan untuk mempercepat, mempermurah, dan mempermudah pembayaran bagi para pengembang AI yang dapat menghindari jalur pembayaran tradisional yang sering kali mahal, sekaligus untuk memungkinkan model pembayaran berbasis AI pada penggunaan jaringan Lightning.

Baca Juga: Jadi Destinasi Utama Penambangan Bitcoin, Uni Emirat Arab Bisa Saingi Negara-Negara Barat

Large Language Models (LLMs) adalah aplikasi perangkat lunak yang didasarkan pada kumpulan data besar yang memungkinkan untuk menghasilkan respons yang mirip dengan manusia dan melakukan tugas lainnya berdasarkan permintaan penggunanya.

“Kami sangat antusias dengan gelombang inovasi baru yang dihasilkan dari model LLMs,” ujar Lightning Labs.

Lightning Labs juga menjelaskan bahwa alat-alat ini dibangun dengan protokol ‘L402’—mekanisme otentikasi asli dari lightning. Alat ini juga menggunakan ‘Langchain’, sebuah perpustakaan yang digunakan untuk menyederhanakan operasi aplikasi kecerdasan buatan.

“Dengan alat yang kami rilis hari ini, pengembang dapat membangun infrastruktur AI yang lebih mudah diakses baik untuk manusia maupun agen,” tambahnya.

Tim Lightning Labs menyadari bahwa masalah dengan LLMs saat ini adalah belum memiliki mekanisme pembayaran berbasis web. Pengembang aplikasi AI terpaksa mengandalkan metode pembayaran konvensional, seperti kartu kredit yang biaya tambahannya akan dibebankan kepada pengguna.

“LLMs cerdas atau AI tidak dapat dengan mudah mengakses sistem pembayaran fiat karena bukan merupakan ‘entitas’ yang terdaftar di negara manapun,” bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: