Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan, Inovasi dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar mengatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua pada 5-7 Juli 2023 dalam rangka peresmian Bandara Asmat, Pamen Raya Jagung di Keerom dan Pengembangan Ketahanan Pangan di Tanah Papua menunjukkan empat komitmen pemerintah terhadap Papua.
Pertama adalah percepatan infrastruktur, kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia, ketiga Pengembangan sektor pertanian serta keempat menekankan pentingnya Good Governance.
“Tentu kita melihat komitmen Bapak Presiden melalui empat visi besarnya terhadap Papua memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Papua secara umum. Dan kunjungan itu merupakan kunjungan yang ke-17 sebagai presiden Indonesia atau yang paling banyak berkunjung dalam sejarah presiden RI, ujarnya di Jakarta, Senin (10/7/2023).
Baca Juga: Tiga Hari di Papua, KSP: Presiden Jokowi Sentuh Isu Pembangunan Kesejahteraan Hingga Keamanan
Menurutnya Visi Presiden Jokowi adalah bahwa percepatan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan alur barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi biaya hidup, dan meningkatkan perputaran uang.
Dia menjelaskan, secara Anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Papua, Sejak periode pertama Pemerintahan Presiden Jokowi di tahun 2014 hingga tahun 2022, alokasi anggaran yang keluar dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota mencapai Rp1.036 triliun.
Baca Juga: Luhut Pamer Program Hilirisasi Jokowi Diapresiasi Australia & Papua Nugini
“Masyarakat asli Papua juga diharapkan dapat dengan mudah mengakses fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan dasarnya seperti sekolah, rumah sakit, atau pasar-pasar, karena keterhubungan infrastruktur ini,”
Pemuda Papua pertama yang menjadi lulusan Harvard University ini juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo sangat optimis bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara terkuat di dunia, yang sering disebut sebagai Negara Emas. Untuk itu, semua daerah harus dipercepat pembangunannya, utamanya pada sektor Pendidikan dan Kesehatan yang menjadi fondasi kekuatan Sumber Daya Manusia sebuah negara.
“Seluruh daerah harus maju, dan kekuatan kemajuan itu (Kemajuan Negara), adalah di Sumber Daya Manusianya. Tidak terkecuali Papua, sudah waktunya sekarang narasi pembangunan Indonesia dari Tanah Papua adalah yang harus kita pegang. Papua maju, Indonesia Maju,” tutup Billy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement