Ubah Rasa Takut Menjadi Potensi, Lulusan IT Terima Tantangan di Bidang Sales
Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
"Tentu bukanlah hal mudah dalam menjelaskan program baru ke orang awam. Pengalaman di Bukit Tinggi mengajarkan saya untuk bisa menjadi jembatan antara programmer dengan user untuk bisa menjelaskan sistem dengan bahasa yang sederhana dan lebih dimengerti. Sampai hari ini, sistem SEV terus disempurnakan dan sudah berbasis aplikasi dengan sebutan MoBo atau Mobile Outlet," ucap pria introvert ini.
Matang di Channel Management, tahun 2016 Rengga pindah ke Sumatera karena mendapat tawaran posisi kosong, yakni sebagai AVP-Channel Operation selama 5 tahun. Kariernya menanjak ketika ia dipercaya sebagai VP–Head of Commercial Operation Sumatera selama 2 tahun, sebelum akhirnya mendapat tawaran sebagai VP-Head of Sales Central Sumatera.
Baca Juga: Peduli Iklim Dunia, Indosat dan GSMA Bersinergi Mudahkan Konservasi Mangrove di Kalimantan Utara
Dengan tantangan baru ini, strategi merebut pasar Sumatera bagian Tengah ialah dengan memonetisasi sites yang masih non-profit. Sebagai pembuktian diri, ia pun berharap bisa menaikkan revenue hingga 2 kali lipat dalam 3 tahun ke depan.
"Wilayah yang saya hadapi mendapat investasi site dua kali lipat banyaknya sehingga target penjualan pun berlipat. Hingga saat ini pertumbuhan IM3 di Riau, Kepri, dan Sumbar masih positif. Prioritas saya saat ini memonenitasi 50% sites yang masih belum produktif, ini adalah peluang untuk bertumbuh," ucapnya optimis.
Dengan merger IM3 dengan Tri, Rengga yakin Indosat bisa makin berjaya karena memiliki 2 striker andalan di market telekomunikasi. Ia sangat mengapreasiasi upaya perusahaan yang selalu memberikan tantangan positif bagi para karyawan hingga akhirnya ia bisa belajar dan berkembang mencapai posisi strategis seperti saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement