Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soelaeman Soemawinata Terpilih Jadi Ketua Umum BK-TKP PII, ini Program Ambisiusnya...

Soelaeman Soemawinata Terpilih Jadi Ketua Umum BK-TKP PII, ini Program Ambisiusnya... Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Soelaeman Soemawinata terpilih menjadi Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan (BK-TKP) Persatuan insinyur Indonesia (PII) periode 2023-2026 dalam Konvensi BK-TKP PII Tahun 2023 yang diadakan di Jakarta, Kamis (13/7). Ia menggantikan Ketua BK-TKP PII sebelumnya, Lana Wiyananti. 

Pelantikan dan pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum PII Pusat, Danis H Sumadilaga. Soelaeman Soemawinata akan didampingi Andira Reoputra sebagai Sekretaris BK-TKP PII.

Suasana pemilihan pimpinan badan kejuruan teknik yang memiliki tugas penting untuk meningkatkan mutu dan kompetensi insinyur profesional khususnya urban planner tersebut berlangsung akrab namun demokratis. 

Beberapa nama calon ketua dari lintas profesi muncul dalam konvensi ini, namun dalam proses kontestasi semua calon akhirnya mendukung kepemimpinan Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) periode 2016-2019 tersebut.

Eman, demikian dia akrab dipanggil, menegaskan bahwa dalam tiga tahun mendatang BKTKP-PII akan terus berupaya meningkatkan mutu insinyur dan pengembangan keprofesian di bidang kewilayahan dan perkotaan, salah satunya melalui uji kompetensi insinyur. Selain itu, BKTKP-PII juga menargetkan peningkatan jumlah sarjana teknik yang berhak menyandang gelar insinyur di Indonesia guna memenuhi pengembangan keprofesian di masa depan.

“Langkah ini sesuai dengan amanat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono kepada saya dan PII untuk menjadikan sarjana teknik (ST) atau sarjana terapan bidang teknik lainnya menjadi insinyur semua. Salah satunya lewat kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan titel insinyur,” ujar Eman yang sebelumnya merupakan Wakil Bendahara Umum PII.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran menyebutkan untuk memperoleh gelar profesi insinyur, maka sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik harus lulus dari Program Profesi Insinyur dan tercatat di PII.

Menurutnya, penyelenggaraan Program Profesi Insinyur dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program tersebut. Saat ini, ujar Eman, penyelenggaraan program berlangsung sekitar enam bulan. Tetapi ke depan, BK- TKP PII berupaya bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dan lebih mudah, sehingga biayanya juga bisa lebih murah. Upaya ini untuk mengejar peningkatan jumlah insinyur lewat Program Profesi Insinyur sedikitnya 1.000 insinyur per tahun. 

Saat ini baru ada sekitar 76 insinyur urban planner yang lulus lewat program profesi tersebut, dan berhak memakai gelar insinyur. 

“Kita target setidaknya bisa menghasilkan 1.000 insinyur per tahun. Akan kita upayakan agar waktunya lebih singkat, bahkan bisa secara online. Biaya juga akan lebih terjangkau, sehingga dapat diakses banyak urban planner,” papar Eman.

BKTKP-PII juga akan memperkuat sosialisasi Program Profesi Insinyur ini ke beberapa instansi kementerian atau lembaga terkait yang banyak mempekerjakan urban planner. Selain meningkatkan kerja sama pendidikan dengan perguruan tinggi yang menyelenggarakan Program Profesi Insinyur.

“Kurikulum uji kompetensi akan dipertajam tapi lebih ringan, dan asesor (tim penilai) akan ditambah,” tegasnya.

Dia berharap, lewat peningkatan mutu secara berkelanjutan, profesi urban planner dapat menjawab tantangan dan hambatan di masa mendatang. Terlebih supaya perencanaan kawasan, wilayah dan kota dapat aplikatif baik secara komersial, sosial dan lingkungan. 

“Itu menjadi tantangan kita dalam mengimplementasikan profesi perencana ini ke  depan. Perencanaan itu baik dan berguna jika dia bisa mengubah sesuatu hal menjadi lebih baik,” pungkas Eman.

Diskusi Panel

Dalam acara tersebut juga digelar diskusi panel dengan topik “Peran Insinyur dalam Pembangunan Wilayah dan Kota” yang menghadirkan pembicara antara lain Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan Sekretaris BPIW Kementerian PUPR Zevi Azzaino.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan insinyur memiliki peran penting dalam memenuhi target Indonesia Emas 2045, karena tren industri mengarah ke manufaktur. “Insinyur merupakan maker dan maker merupakan aspek penting yang mampu menggerakkan ekonomi nasional dan memenuhi target Indonesia untuk masuk dalam deretan negara maju dengan ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2045 mendatang,” kata Suharso. 

Ketua Umum PII Pusat, Danis Hidayat Sumadilaga berharap pengalaman Soelaeman Soemawinata yang merupakan lulusan pendidikan perencanaan wilayah dan perkotaan yang berkecimpung di bisnis properti akan mampu menjadikan BKTKP-PII berkinerja lebih baik. “Tentu diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: