Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng PNG Power, PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini

Gandeng PNG Power, PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini PLN. | Kredit Foto: PLN UIP JBT
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) menggandeng PNG Power yang merupakan perusahaan listrik Papua Nugini untuk memenuhi kebutuhan listrik antarnegara di Desa Wutung yang menjadi batas wilayah antara Indonesia dan Papua Nugini. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power untuk memasok listrik ke Desa Wutung yang merupakan desa di perbatasan Indonesia - Papua Nugini. 

Baca Juga: Xurya Jalin Kerja Sama dengan PLN Icon Plus Targetkan Pertumbuhan Pemanfaatan Energi Terbarukan di Indonesia

"PLN siap menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Papua Nugini," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (16/7/2023). 

Darmawan mengatakan Papua Nugini bukan hanya sekadar tetangga dekat Indonesia, tetapi juga berbagi satu tanah dan harapan yang sama. 

"Indonesia dan Papua Nugini merupakan wujud persahabatan erat yang memiliki kesamaan tekad untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua bangsa," ujarnya. 

Darmawan menjelaskan saat ini PLN sendiri memiliki daya mampu terpasang listrik di wilayah Papua yang mencukupi. Memakai jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura, PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan tersebut. 

"Kita sudah cek, total suplai di wilayah perbatasan sebesar 6 Megawatt (MW) sedangkan demand di Skouw sebesar 1 MW, jadi masih ada ketersediaan pasokan listrik sebesar 5 MW untuk dialiri ke Papua Nugini," ucapnya.

Secara keseluruhan, Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW, dengan beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39%. 

Menurutnya, dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, di Papua Nugini sendiri, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW). Di bawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa, dan Tidal Power Plant.

Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso, menjelaskan hubungan diplomatis antara Indonesia dan Papua Nugini telah terjalin erat lama. Kerja sama ini menjadi salah satu penguat hubungan diplomatis kedua negara dan juga untuk kepentingan rakyat.

"Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri kami menjadi sinyal untuk memperkuat hubungan diplomatis maupun ekonomi kedua negara. Kami sangat ingin menindaklanjuti hal tersebut," ujar John Rosso.

Baca Juga: Agresif dalam Transisi Energi, PLN Berhasil Jalin 28 Kerja Sama dalam EBTKE Conex 2023

John Rosso mengatakan salah satu tantangan Papua Nugini saat ini adalah pasokan listrik. Tak hanya pasokan saja, namun harga listrik juga mahal. Upaya Papua Nugini untuk bisa menghadirkan pasokan listrik yang andal dan lebih murah dilakukan salah satunya dengan membuka kemitraan dan kerja sama. 

"Kami melihat PLN memiliki kompetensi dalam hal ini. Kami menemukan salah satu solusi untuk menjawab persoalan kami yaitu melakukan bisnis dan kemitraan dengan PLN," ucapnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: