Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Sukses Berbisnis Kuliner, Pebisnis Pemula Wajib Merapat!

Cara Sukses Berbisnis Kuliner, Pebisnis Pemula Wajib Merapat! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbisnis kuliner akan selalu menjanjikan. Tetapi, bagaimana mulainya ya? Ternyata hal terpenting dari memulai bisnis kuliner adalah ilmunya dulu. Modal, model bisnis, lokasi, itu urusan belakangan. Ketika punya ilmu bisnis dan marketing, mulai dari mana itu persoalan mudah.

Penguasaha kuliner yang terkenal, Rex Marindo mengungkapkan bahwa dirinya saat baru memulai bisnis kuliner, ia sudah memahami terlebih dahulu soal marketing. Awalnya, Rex berbisnis nasi goreng karena ia paham betul bahwa nasi adalah kebutuhan dan makanan pokok orang Indonesia yang sudah pasti ada pasarnya. Terlebih, nasi goreng termasuk makanan yang terjangkau bagi banyak orang.

Baca Juga: Cara Menentukan Harga Jual Produk di Bisnis Kuliner, Ternyata Nggak Boleh Asal-Asalan!

Rex menuturkan orang yang memiliki ilmu dalam berbisnis bisa menjabarkan peluang yang akan didapatkan dengan sistematis, bukan hanya soal asumsi. Memulai bisnis dengan hanya sekadar memulai tanpa ilmu, memiliki faktor risiko yang besar.

"Habiskan waktu 1-2 bulan untuk belajar. Nanti tiba-tiba peluang itu terlihat karena peluang datang saat orang itu siap," ujar Rex Marindo.

Siap itu adalah kondisi di mana ketika seseorang memiliki ilmu, network, dan lain sebagainya. Sehingga ketika mau memulai sudah ada poin atau gambaran untuk sukses.

Jadi, menurut Rex Marindo, ketika ingin memulai bisnis kuliner mulailah dari mengumpulkan ilmunya. Kemudian, mulailah bisnis berdasarkan potensi marketnya, baru ke produk dan ke segmennya, misalnya dekat kampus. Lalu, tentukan harga yang cocok di kantong mahasiswa, setelah itu carilah bahan baku yang cocok dengan harga yang sudah ditentukan.

Dengan memiliki ilmu, semua hal dapat terbayangkan secara sistematis untuk memulai bisnis. Karena itulah pentingnya ilmu.

Jika hanya bermodalnya niat dan tekad tanpa ilmu, bayangkan pesaing yang sudah memiliki ilmu lengkap dengan sumber daya yang ciamik, maka potensi gagal akan lebih besar daripada berhasilnya.

"Ingat bisnis itu bukan hanya soal konsumen, ada kompetitor di dalamnya," ujar Rex.

Rex memulai bisnis dari level UKM yakni nasi goreng. Tetapi ketika dirinya paham soal diferensiasi, positioning, brand, maka ia bisa membuat sesuatu yang unik di pasaran meski pemainnya sudah banyak, misalnya coffeeshop, ayam geprek, dan lain sebagainya.

Rex memulai Warunk Upnormal di saat banyak orang memulai bisnis Cofee Shop. Ia melihat celah dengan menjual indomie berbasis cafe. Menurutnya, celah itulah yang hanya dapat dilihat dengan ilmu.

Lebih lanjut, Rex Marino menuturkan untuk memulai bisnis kuliner, pilihlah produk yang pasarnya memang sudah besar. Jadi, jangan dulu memikirkan soal diferensiasi, tetapi pilihlah market-nya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mencari diferensiasi dan strategi untuk menarik konsumen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: