Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Hari Ini Sukses Ungguli Dolar AS dengan Apresiasi 0,15%

Rupiah Hari Ini Sukses Ungguli Dolar AS dengan Apresiasi 0,15% Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masih sama seperti perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah juga menunjukkan performa yang bagus pada perdagangan Selasa, 18 Juli 2023 ini. Sebab, berdasarkan data RTI Business, diketahui bahwa mata uang Indonesia itu terapresiasi 0,15% dan mengantongi tambahan 23 poin ke level Rp14.988 per dolar AS.

Tidak hanya terhadap mata uang Amerika Serikat, rupiah juga berhasil unjuk gigi atas tiga mata uang global lainnya. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa mata uang Garuda tersebut perkasa atas dolar Australia (0,11%), euro (0,12%), dan poundsterling (0,08%). 

Baca Juga: Cetak Apresiasi, Nilai Tukar Rupiah Menguat 0,22% atas Dolar AS pada Perdagangan Hari Ini

Apabila diperhadapkan dengan mata uang negara-negara di Asia, mata uang Indonesia itu cenderung menampakkan pergerakan yang lebih variatif. Pasalnya, pada perdagangan hari ini, rupiah tampak melemah atas dua mata uang namun sukses menguat atas enam mata uang lainnya.

Rupiah hari ini terpantau tunduk atas won (-0,08%) dan baht (-0,48%). Kendati demikian, mata uang Garuda itu tetap tangguh atas yuan (0,10%), dolar Hong Kong (0,21%), yen (0,13%), ringgit (0,30%), dolar Singapura (0,18%), dan dolar Taiwan (0,35%).

Sebagai informasi tambahan, menguatnya nilai tukar rupiah berbarengan dengan diumumkannya penurunan nilai utang luar negeri Indonesia sepanjang bulan Mei 2023. Mengutip dari keterangan pers yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), dikabarkan bahwa per Mei tahun ini, utang luar negeri Indonesia berada di angka US$398,3 miliar; sedangkan pada bulan sebelumnya, utang luar negeri Indonesia mencapai US$403 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat dan terkendali. Hal tersebut ditunjukkan dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,7% setelah sebelumnya berada di level 30%. Selain itu, sehatnya struktur utang luar negeri ibu pertiwi juga ditunjukkan melalui dominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,3% dari total utang secara keseluruhan.

Baca Juga: Rupiah Hari Ini Sukses Ungguli Dolar AS dan Mata Uang Dunia!

“Dalam rangka menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan utang, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran utang luar negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: