Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengelola Sumber Daya Kelompok Milenial, Komisaris BTN: 'Pakai Manajemen By Objective'

Mengelola Sumber Daya Kelompok Milenial, Komisaris BTN: 'Pakai Manajemen By Objective' Kredit Foto: YouTube/Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris Independen Bank Tabungan Negara (BTN), Armand B. Arief, menilai pengelolaan sumber daya manusia (SDM) untuk kelompok pekerja milenial memiliki tantangan tersendiri. Ia mengamati pengelolaan SDM untuk milenial dapat dilakukan dengan management by objective (MBO).

"Bagaimana mengelola milenial, [adalah dengan] MBO, management by objective," kata Armand dalam video kanal YouTube Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia @lppi_id berjudul "Milenial Harus Pintar-Pintar Pilih Bos – Armand B. Arief" dilansir Rabu (19/7/2023). 

Baca Juga: Karyawan Kantor Didominasi Milenial, Ini Tanggapan Komisaris Sebuah Bank Milik Negara

Armand menjelaskan manajemen berdasarkan objektif ini membuat pekerja milenial dapat bekerja lebih leluasa, asalkan deskripsi kerja hingga brief jelas di objektif. Ia menilai pekerja milenial cenderung lebih mandiri dan dapat memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Di sisi lain, supervisor atau atasan tetap wajib memandu mereka. 

"Anak milenial memang rata-rata berpikiran jangka pendek (short-term thinking). Suka sekali dia cepat jadi apa terjadi. Tugas kita semua sebagai atasan mereka adalah menggiring mereka," jelasnya.

"Lepas mereka, bebas merdeka, tapi dipegang sedikit buntutnya," lanjut Armand.

Armand menyebut milenial yang serba cepat dan instan tetap perlu dipandu dengan pemahaman risiko (risk awareness). 

Di samping membutuhkan panduan dari atasan, milenial juga memiliki preferensi komunikasi yang lebih membuatnya terlibat interaktif dengan atasan. Karena itu, Armand menekankan masalah penggunaan bahasa dan komunikasi perlu dipertimbangkan. 

"Mereka tidak suka 'kata bos'. Nggak suka. Mereka yang namanya supervisor bos itu, lebih suka dengan kata-kata 'kita ini di situasi atau kondisi yang sama (in the same boat), kita ini namanya berpetualang bersama (co-adventurer)'," ceritanya. 

Baca Juga: Sinarmas MSIG Life dan Bank BTN Luncurkan Smart Flexi Optima Link

Armand justru menyayangkan atasan atau supervisor yang tidak mau memahami, mendengar, dan beradaptasi dengan perubahan. 

"Itu para supervisor tidak mau berubah padahal itu adalah isu dan tantangan yang dia hadapi, bukan dia elakkan. Anda tidak mau menghadapi tantangan. Saya tulis di buku kan, 'jadi anak buah aja seumur hidup'. Anda tidak punya kemampuan atau bakat untuk menjadi 'bapak atau ibu buah'," pungkas Armand tegas. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: