Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala BP2MI: Negara Tidak Boleh Kalah Lawan Sindikat

Kepala BP2MI: Negara Tidak Boleh Kalah Lawan Sindikat Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut musuh terbesar negara saat ini adalah para sindikat pengirim Pekerja Migran Indonesia (PMI) secra ilegal atau un-prosudural ke negara penempatan.

Benny menegaskan, negara tidak boleh kalah kalah. Pemerintah Indonesia akan terus memerangi para sindikat penempatan PMI ilegal atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Hal tersebut disampaikan Benny dalam acara pengukuhan Komunitas Kawan PMI dan Perkumpulan Wirausaha Pekerja Migran Indonesia (Perwira PMI) di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (22/7/2023).

"Musuh terbesar kita saat ini adalah para sindikat, semenjak tiga tahun terakhir ini saya terus katana perangi sindikat negara tidak boleh kalah dengan penjahat-penjahat negara, naif kalau negara yang besar ini kalah," kata Benny.

Menurut Wakil Ketua Umum  Partai Hati Nurani (Hanura) itu negara mempunyai fasilitas, wewenang dan kekuasaan untuk menerangi para penjahat yang menjual anak bangsa ke luar negeri. Oleh karena itu, Benny optimis pemerintah tidak akan kalah melawan para sindikat penempatan PMI ilegal.

"Masa kita mau kalah dengan penjahat-penjahat kemanusiaan itu, negara mempunyai semuanya untuk memerangi sindikat," ucapnya.

Kendati demikian, Benny mengakui sulitnya negara memerangi para sindikat lantaran diduga dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasaan, seperti oknum TNI dan Polri. Dia menyarankan kepada elite pimpinan lembaga untuk berani memberantas para oknum tersebut.

"Saya ingat di hadapan meraka saya persentase di hadapan presiden, Panglima TNI, Kapolri, Menko Polhukam dan Menko PMI, Mendagri saya katakan Pak Presiden kenapa penempatan sindikat Ilegal ini sulit disentuh karena mereka selalu dibekingi oleh oknum yang memiliki atribut-atribut kekuasaan itu pernyataan saya," ujarnya.

"Saya jelaskan siapa yang terlibat, oknum TNI terlibat, oknum Polri dan oknum lembaga Kementerian terlibat dan oknum di BP2MI yang saya pimpin yang saat ini saya pimpin dan saat ini saya melakukan bersih-bersih," sambungnya.

Oleh karena itu, mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) itu berharap pembentukan Kawan PMI dan Perwira PMI dapat membantu negara untuk memerangi para sindikat atau mafia penempatan PMI ilegal.

Dia juga berharap kawan PMI untuk mengawasi perekrutan PMI un-prosudural dari desa hingga kota-kota besar.

Benny mengatakan, pemebentuk Kawan PMI dan Perwira PMI itu dari 5 Propinsi yaitu Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jawa Timur).

Benny meyakini mereka mempunyai komitmen dan integritas tinggi untuk mengapdi kepada negara dengan melakukan perlawanan kepada para sindikat.

"Negara harus memanfaatkan potensi anak-anak muda, pegiat kemanusiaan, aktivis orang yang peduli yang hari ini kita membangun sekutu baru dikawan PMI dan Perwira PMI untuk awasi dari kampung kita lawan setiap yang membujuk anak disetiap-setuap desa sampai kota hadapi mereka," tuturnya.

Turut hadir dalam pengukuhan Kawan PMI dan Perwira PMI tersebut, di antaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Kepala Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi, Ketua dan pengurus Asosiasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: