Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar dari Perang Rusia dan Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis

Belajar dari Perang Rusia dan Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis Kredit Foto: Perpusnas

"Tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan peradaban manusia. Ini terus berkembang mengikuti aspek manusia yang amat logis," ucap Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.

Perang ini, sambung Yudo, mengajarkan bagaimana berbagai informasi dapat dianalisis dengan tepat, menjadi intelijen atau pengetahuan yang berguna dalam pengambilan keputusan strategis.

"Sebagai bagian dari elemen bangsa, TNI terpanggil untuk menyampaikan pesan jika dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Peluncuran buku ini merupakan sumbangsih, sehingga analisis dan sintesa buku ini bermanfaat bagi Indonesia," tukasnya. 

Baca Juga: Kontribusi Pulihkan Ekonomi, Perpusnas Gulirkan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Usai peluncuran, diadakan bedah buku Perang Rusia dan Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis. Dipandu Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, sebagai moderator, diskusi berjalan santai dan dinamis.

Salah satu anggota tim penulis, Kolonel Inf Hendri menjabarkan perang Rusia versus Ukraina menjadi salah peristiwa kemanusiaan dunia saat ini. Menjadi sorotan di manapun berada.

"Bagaimana institusi intelijen, salah satnya TNI menyoroti peristia ini," ujarnya. 

Buku ini, sambungnya, mengungkap dua perspektif, yakni perspektif studi menggunakan referensi berbagai lembaga dan perspektif learning yang semua dapat berdasarkan base in inside base. Bagaimana menelaah suatu peran.

Buku ini juga dipelajari untuk dapat pelajaran sebagai individu. "Buku ini disusun untuk memberikan gambaran holistik tentang konflik yang terhadi. Menelaah dimensi perang dan peperangan. Kemudian memicu motivasi pembelajaran sipil serta militer," jelas Hendri. 

Hendri menambahkan, hal ini juga menjadi salah satu referensi pembelajaran bagi internal angkatan bersenjata, pertahanan, dan keamanan. "Bisa menjadi penyiapan dan penggunaan kekuatan TNI di masa depan," tandasnya.

Adapun, Gubernur Lemhanas, Andi Widjajant, menyoroti hal penting yang menarik untuk dikaji. Buku ini, kata dia, dibuat dengan perspektif intelijen strategis.

"BAIS memiliki kemampuan utama mengubah sesuatu yang tak diketahui, menjadi diketahui. Buku ini berusaha berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu," katanya.

"Lebih dalam lagi ada analis intelijen, dan data dengan melihat penjelasan kronologis, geografis, pendekatan aspek statis dan dinamis," sambung Andi.

Baca Juga: Incar Gandum dan Pupuk, ASEAN Rangkul Rusia Perkuat Ketahanan Pangan

Sementara, Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Popy Rufaedah, menambahkan, intelijen merupakan suatu yang tersembunyi dan ditutupi. Peluncuran buku Perang Rusia dan Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis oleh BAIS, merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk mencerdaskan bangsa, dan langkah membuka diri kepada publik. 

Pernyataan itu juga diamini Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani, Prof Hikmahanto Juwana. Langkah BAIS merilis buku ke publik, membuat apa yang tidak diketahui, kemudian menjadi tahu tentang isi yang ada pada buku tersebut. 

"Banyak varian di buku ini, tapi tidak terlalu dalam. Namun menjadi pemicu untuk lebih mendalami perang seperti apa. Bagaimana andai terjadi di Indonesia," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: