Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upaya Tekan Limbah Mode, Eiger Perkenalkan Produk Upcycling Collection

Upaya Tekan Limbah Mode, Eiger Perkenalkan Produk Upcycling Collection Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Aspek keberlanjutan lingkungan sama pentingnya dengan inovasi dan kepuasan konsumen yang menjadi fokus utama dari berbagai proses bisnis brand penyedia perlengkapan kegiatan luar ruangan.

Kini, Eiger memperkenalkan Green Project dengan gerakan upcycling yang akan dijual secara eksklusif melalui rangkaian produk Upcycling Collection untuk gaya trendi lebih ramah keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: MenKopUKM: Tren Custom Fashion Jadi Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal

"Produk upcycling dari Eiger diciptakan dari pemanfaatan produk yang tidak memenuhi standar kualitas atau tidak layak jual (defect) dengan tujuan untuk mengurangi limbah mode," kata E-commerce General Manager Eiger, Jason Edward Wuysang, kepada wartawan di Bandung, Selasa (25/7/2023).

Jason menyebutkan, kali ini produk upcycling hadir dengan Bag Collection, yakni sebuah koleksi produk tas daur ulang yang menghadirkan gaya baru yang lebih unik dan eksklusif atau limited edition. Tas didesain dengan metode upcycling dirancang untuk memberikan warna baru pada industri mode sekaligus berkontribusi pada lingkungan hidup. 

Melalui proses upcycling, Eiger memberikan kesempatan kedua kepada produk-produk yang awalnya tidak layak jual, lalu didesain dan diolah kembali menjadi produk baru dengan memberikan nilai tambah kepada produk tersebut sehingga dapat diterima konsumen.

Baca Juga: Libatkan 4 Ribu Peserta, Arsenal Indonesia Supporters dan EIGER Bakal Gelar Donor Darah Nasional

Ke depannya, lanjut Jason, konsumen dapat menjadi bagian dari gerakan tersebut dengan mengirimkan barang-barang mereka yang sudah tidak digunakan, untuk kemudian disortir pihak Eiger dan diubah menjadi barang trendi baru.

"Pada Eiger Upcycling Collection kali ini, terdapat 44 produk bag collection yang dihasilkan dari ratusan produk tidak layak jual," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: